Mohon tunggu...
Kang Win
Kang Win Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kebersamaan dan keragaman

Ingin berkontribusi dalam merawat kebersamaan dan keragaman IG : @ujang.ciparay

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tips Interaksi dengan Teman Baru di FB

6 Mei 2020   05:41 Diperbarui: 6 Mei 2020   05:33 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo, hi, assalamu'alaikum, terima kasih sudah konfirm, adalah contoh beberapa sapaan pembuka dari messege-messege via messenger yang saya terima dari "teman-teman baru" Facebook. 

Kemarin saya menulis sebuah artikel yang berjudul "Serbuan Bergelombang Permintaan Pertemanan Fb".  Dalam artikel itu saya ungkapkan betapa repotnya saya ketika akun saya secara tiba-tiba diserbu begitu banyak permintaan pertemanan. 

Sampai saat artikel ini saya tulis ternyata "serbuan" itu belum berhenti. Ratusan permintaan konfirmasi terus mengalir, padahal "privacy setting" akun saya sudah dirubah. Setting itu sejatinya tidak pernah berubah sejak akun ini dibuat pada tahun 2010. Makanya saya dibuat terheran-heran dengan serbuan yang terjadi dalam dua hari terakhir ini. Saya terus berfikir ada apa ini. Ada apa dengan akun fb saya. 

Saya jadi ingat komentar Mas Bobby pada artikel di atas : "gara-gara Kompasiana jadi makin viral ya Kang Win". Wah mungkin bener juga tuh yang dikatakan Mas Bobby. 

Memang sejak artikel pertama saya tayang di Kompasiana 14 April yang lalu, saya kerap  menshare artikel ke akun Fb saya. Selain itu  artikel saya muncul juga di Halaman Kompasiana yang saya "sukai" sehingga akhirnya muncul juga di beranda Fb saya. Jadi kalau serbuan ini gara-gara Kompasiana saya boleh protes dong sama Kompasiana. hahaha ....

Kerepotan saya dengan adanya serbuan teman baru ini terutama disebabkan sapaan pertama teman-teman baru itu via messenger. Kerepotan yang wajar sebenarnya sebagai konsekuensi pengguna Fb. Jadi mau tidak mau saya harus melayani chatting mereka. Bagi saya ini mutlak harus dilakukan sebagai etika bersosial media.

Bagi kita sebagai pihak penerima permintaan konfirmasi pertemanan ada baiknya untuk mepertimbangkan dengan baik terlebih dahulu apakah akan menerima atau menolak permintaan itu. Kita bisa mulai dengan mengenali si peminta konfirmasi. Kenalkah kita kepada pemilik akunnya. Atau kita bisa mengambil "teman yang sama" sebagai referensi. Atau kita bisa juga dengan mengamati profil akun yang bersangkutan, sesuaikah dengan"selera" kita dalam bersosial media. 

Terhadap akun-akun yang sudah kita konfirmasi permintaannya, berinteraksilah dengan sebaik-baiknya. Gunakan kesempatan interaksi pertama untuk memberikan gambaran kepada teman baru kita tentang "selera" kita dan hal-hal yang bisa membuat kita tidak nyaman. Terlepas dari mereka bisa menerima atau memahami, kita telah berusaha meminimalisi potensi ketidaknyaman.

Ketika kita menjadi pihak yang meminta petemanan itu, maka hal penting untuk menggunakan interaksi pertama dengan teman baru kita untuk meninggalkan jejak kesan baik. 

Sudah sewajarnya, kita menyapa duluan teman baru kita sebagai ucapan terima kasih telah menerima permintaan pertemanan. Basa-basi sedikit, bolehlah dilakukan. Seperti misalnya bertanya kabar baik. Hindari bertanya hal-hal yang tidak perlu, misalnya bertanya sedang apa. Ketika ada pertanyaan seperti itu, saya secara guyon biasa menjawab : "lagi ngetik chat buat anda".

Ada baiknya hindari juga pertanyaan tinggal dimana, apa pekerjaan atau profesi. Hal-hal seperti ini dapat kita dapatkan dengan melihst profil teman baru kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun