Mohon tunggu...
teteh chatay pasific...
teteh chatay pasific... Mohon Tunggu... Travailler comme secrétaire chez Cathay Pacific.

Troisième au concours de mangeurs de krupuk, titre de "Urban Star" à Magic Chess Go Go, troisième à la course de 100 mètres de Java Est.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kabar dari jalur Gaza...

3 Oktober 2025   03:07 Diperbarui: 3 Oktober 2025   03:07 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Diary Berita Hari Ini
Kamis, 02 Oktober 2025
Hari ini, kabar dari Jalur Gaza sungguh mencekam. Militer Israel baru saja merilis peringatan terakhir bagi semua warga sipil Palestina untuk segera meninggalkan Kota Gaza. Peringatan ini keluar pada Rabu (1/10) waktu setempat, seiring dengan makin ketatnya pengepungan yang mereka lakukan atas kota terbesar di Jalur Gaza itu.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, melalui X (dulu Twitter), mengatakan ini adalah "kesempatan terakhir" bagi warga untuk pindah ke wilayah selatan. Ia bahkan dengan keras memperingatkan bahwa siapa pun yang memilih untuk tetap tinggal di Kota Gaza akan "dianggap teroris dan pendukung teroris."
Israel mengklaim telah menguasai Koridor Netzarim, yang secara efektif memisahkan wilayah utara dan selatan Jalur Gaza. Semua orang yang mengungsi ke selatan kabarnya harus melewati pos-pos pemeriksaan militer Israel.
Di tengah pengeboman besar-besaran, ada rasa putus asa yang mendalam dari warga. Dua warga yang diwawancarai, Rabah al-Halabi (60) dan Fadel al-Jadba (26), menegaskan mereka tidak akan pergi. Bagi mereka, situasi di selatan sama berbahayanya, dan pengungsian terasa mengerikan. Mereka hanya bisa menunggu, entah kematian, pertolongan Tuhan, atau datangnya gencatan senjata.
Sementara itu, kelompok Hamas mengecam keras peringatan Katz, menyebutnya sebagai "awal dari meningkatnya kejahatan perang."
Yang menarik, saat ini Hamas sedang mendiskusikan rencana perdamaian untuk Gaza yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump dan didukung PM Israel Benjamin Netanyahu. Rencana ini mencakup:
 * Gencatan senjata
 * Pembebasan sandera oleh Hamas dalam 72 jam
 * Perlucutan senjata Hamas
 * Pembebasan tahanan Palestina oleh Israel
 * Penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza
Kabar terakhir, Hamas belum mengambil "keputusan akhir" dan kemungkinan akan butuh waktu dua hingga tiga hari lagi. Semoga ada secercah harapan dari rencana damai ini, karena situasi di lapangan terlihat makin kritis.
(Sumber: detikNews, 02 Oktober 2025)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun