Mohon tunggu...
Adrin Ma'ruf
Adrin Ma'ruf Mohon Tunggu... Dokter Hewan -

Dokter Hewan yg cinta menulis, dan berkarya.....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemakmuran Penolak Tambang dan Akhir Sinopsis Salim Kancil

24 Oktober 2015   23:38 Diperbarui: 25 Oktober 2015   07:25 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kasus pembunuhan Salim Kancil sendiri, juga bukan merupakan pembunuhan yang di lakukan oleh "Seekor Nyamuk" melainkan melibatkan banyak pihak, mulai warga desa hingga aparat kepolisian.

Berkaca pada kasus ini, mengiris hati kita semua. Bahwa nyawa kita hampir tak sebanding dengan Tambang. Bahkan ada asumsi muncul bahwa tambang akan menyejahterakan warga sekitar. Dalam jangka pendek, boleh di katakan Iya. Namun perlu diingat, proses penambangan akan selalu meninggalkan lubang, yang nantinya ini akan berdampak buruk pada lingkungan. Karena desa Selok Awar-Awar adalah desa di dekat laut, lubang yg ditinggalkan oleh tambang ini terisi oleh air laut sehingga lahan tidak bisa ditanami tanaman holtikultura atau tanaman pertanian lainya.

Contoh sukses desa Wotgalih menjadi gambaran kepada kita semua, bahwa melawan tambang tidak selalu berakhir dengan kesengsaraan dan kemiskinan. Jika dikelola dengan tepat, lahan yg sempat mati karena tambang dapat berubah menjadi ladang kesejahteraan bagi warga sekitar.

Mari berkaca kembali pada Keberanian Salim Kancil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun