Mohon tunggu...
Imam Maliki
Imam Maliki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia yang ingin berbuat lebih, melebihi rasa malas

Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Benih Korupsi di Pelosok Negeri

11 Agustus 2018   11:06 Diperbarui: 11 Agustus 2018   12:07 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Draf artikel tentang korupsi ini sebenarnya sudah jadi beberapa minggu dan tersimpan di laptop, tepat sehari setelah  adik ketua MPR RI Zainuddin Hasan tertangkap KPK. Tapi karena kesibukan baru sekarang artikel ini bisa di tampilkan.

Membahas tentang korupsi seperti tidak ada habisnya di negeri ini. Tokoh-tokoh tenar sudah jadi pesakitan KPK, sebut saja Bupati Jombang Nyono Suharli, mantan ketua DPR Setya Novanto, Gubernur Riau Zumi Zola dan lainnya.

Pilkada Mahal

Pilkada mahal turut andil menciptakan maraknya korupsi. Seakan menjadi hal yang "lumrah" ketika konstituen memilih salah satu kandidat, harus di sertai pemberian uang. Jika tidak memberikan uang jangan harap dapat suara. Sehingga calon yang miskin, meskipun mempunyai kapasitas dan kapabilitas lebih jangan harap akan terpilih.

Konstituen buta terhadap visi dan misi calon, peserta pilkada dengan modal amunisi yang gemuk yang akan mendapat dukungan suara lebih banyak, meskipun miskin kapasitas. Imbasnya, pembangunan tidak berjalan maksimal karena calon yang memimpin tidak mempunyai kecakapan memimpin.

Di beberapa pilkada yang lalu bisa di lihat, calon legislatif di dominasi calon berduit. Di Malang seorang kenalan yang menurut pengamatan penulis tidak punya kapasitas sebagai wakil rakyat, karena berduit meskipun kegemarannya minum minuman keras terpilih menjadi anggota DPRD.

Teman saya yang lain ketika kampanye calon legislatif 2014 dengan serius berjanji untuk menghibahkan semua gaji anggota dewan. Saya yang penasaran mencoba mengorek lebih jauh. Apa pemasukan yang akan di peroleh jika tidak memakai gaji sebagai anggota dewan. 

Dengan serius dia menjawab akan mengambil uang dari proyek-proyek. Sudah lama tidak berjumpa dengan anggota dewan itu. Tahu-tahu terjadi tsunami korupsi anggota DPRD Kota Malang, dia salah satu di antara 17 wakil rakyat itu.

Korupsi Rakyat Kecil

Budaya korupsi di Indonesia sudah mengakar dan mengurat. Saya yang punya usaha kuliner bisa merasakan denyut korupsi itu, ketika membeli kacang tanah, cabe, terigu dan lainnya di pasar jarang sekali sesuai dengan timbangan. 

Sudah jamak terjadi timbel timbangan tidak pernah lepas di atas timbangan. Jadi ketika pembeli membeli, penjual tinggal mengurangi jumlah timbel timbangan. Jarang sekali penjual menyamakan timbangan pada posisi seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun