Mohon tunggu...
Imam Maliki
Imam Maliki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia yang ingin berbuat lebih, melebihi rasa malas

Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Dang Dung Deng, Awali Keseruan Sahur

18 Mei 2018   07:58 Diperbarui: 18 Mei 2018   08:07 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Puasa tahun ini di tempatmu apakah sedingin kota Pakis, Kabupaten Malang?

Pakis pagi ini pukul 2.30 WIB jelang sahur sangat dingin menusuk tulang. Jika hari biasa sepertinya sulit untuk berinisiatif bangun. Tapi ini bulan Ramadhan, sayang jika waktu di biarkan lewat begitu saja. Ketambahan jabatan jebagai kepala keluarga mengharuskan harus bangun bagaimanapun dingin dan kantuk masih menempel di kelopak mata. Kepala keluarga harus jadi contoh anggota keluarga yang lain. Setuju?

Aktivitas sahur adalah kegiatan awal hari ini, ia akan menjadi parameter kualitas kegiatan seharian. Seperti anak kecil ketika bangun tidur rewel biasanya seharian juga akan rewel. Maka suasana sahur harus di tata seceria mungkin.

Dang dung deng. Segerombolan anak kecil patrol keliling kampong. Paling besar kelas 2 SMP, lainnya masih SD. Menurut orang tuanya, anak-anak ini pagi tidak di bangunkan, tapi solidaritas antar anak-anak. Yang bangun lebih dulu membangunkan yang lain. Kelima-nya bertetangga. Seperti tahun yang lalu, mereka jam 2 dini hari sudah mengelilingi kampong . Jika tidak melihat langsung mungkin mengira puluhan anak yang rutin memainkan instrumentalia itu. Padahal hanya 5 anak. Dengan membawa galon kosong, toples bekas biscuit dan botol bekas minuman sirup. Suaranya keras, tapi berirama. Jika bukan bulan Ramadhan mustahil suara-suara itu di biarkan gemberah membelah pagi. Mbah buyut yang biasanya alergi dengan suara-suara, jika gerombolan anak-anak membunyikan dang dung deng itu lewat depan rumah, tetep anteng di tempat sholat malamnya.

Jika gerombolan anak-anak itu lewat, seisi rumah beranjak bangun, tak terkecuali si ragil yang masih menyusui dan kakaknya si gadis cantik kelas 1 SD. Pagi serasa siang, semua beraktifitas sesuai bidangnya, si kecil dan si kakak main mobil-mobilan sambil di suapi, istri menghangatkan lauk dan sayur. Menyenangkan sahur bersama, meskipun si ragil dan si kakak jam 8, setelah jalan pagi sudah berbuka puasa.. hehe

Untuk menu sahur usahakan jangan makan makanan yang terlalu tajam, misal sahur makan pisau ..hehe. Sahur dengan makanan yang berasa dan berbau tajam misalnya makanan pedas level 10, makanan terlalu asam misalnya botok blimbing wuluh, makanan berminyak, lalapan petai dan makanan yang bersantan. Usahakan makan sahur dengan yang mengandung kandungan air tinggi misalnya sup sayuran.

Saya pagi ini sahur nasi dengan sup kacang panjang dan tempe goreng. Kandungan gizi tempe dan kacang panjang kaya protein, sedangkan nasi mengandung karbohidrat. Menurut penelitian kandungan protein dan karbohidrat yang cukup membuat perut tidak mudah merasakan lapar.

Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga lancar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun