Mohon tunggu...
Ferry Aldina
Ferry Aldina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Writerpreneur I Islamic Parenting Blogger

Praktisi Parenting Islam

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tiga Cara Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok saat Akhir Tahun

22 November 2017   10:09 Diperbarui: 22 November 2017   15:35 1673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) Kabupaten Bireuen, melakukan kunjungan langsung ke Pasar Bireuen, Aceh. | Sumber: istimewa

Buat pengamat harga bahan pokok, terkhusus untuk kalangan ibu-ibu pastinya khawatir mendekati akhir tahu. Pasalnya kenapa? Harga bahan pokok seperti beras, telur, susu, dan sembako lainnya biasanya naik. Jarang sekali harga bisa stabil di akhir tahun mengingat permintaan melonjak tinggi mendekati Natal dan Tahun Baru.

Stabilitas harga yang belum bisa terjaga ini sepatutnya diwaspadai oleh semua pihak. Baik itu pemerintah pusat, BUMD, ataupun warga sebagai pelaku di lapangan yang merasakan perubahan harga.

Kejadian "naiknya harga" menjelang akhir tahun sudah menjadi habit yang prediksinya selalu benar. Permasalahan utama yang sering dihadapi kalangan bawah adalah sebagai berikut:

Kurang ketersediaannya pasokan bahan pokok. Ketika permintaan naik dibarengi dengan minimnya stok di gudang maka otomatis harga akan dibuat naik oleh para penjual. Inilah yang menimbulkan banyak spekulan harga.

Distribusi yang tidak merata. Kelancaran distribusi menjadi satu dari sekian permasalahan yang belum bisa teratasi. Tidak heran ada banyak daerah yang memiliki bahan pokok yang memadai dan ada juga daerah yang mendapatkan stok terbatas. Pemerataan distribusi inilah yang perlu dibenahi oleh pihak tertentu sehingga pasokan di semua daerah bisa terpenuhi.

Harga yang tidak terjangkau. Nah, jika adanya komunikasi yang tidak efektif ditambah banyaknya spekulan harga maka masyarakat tidak bisa menjangkau harga di pasaran yang lebih mahal dari biasanya.

Pedagang Pasar (Sumber: kabarbisnis.com)
Pedagang Pasar (Sumber: kabarbisnis.com)
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir yang diilansir oleh harian Kompas (21/11) menerangkan bahwa pemerintah sudah membentuk tim satuan tugas (satgas) pangan untuk memerangi spekulan harga. Upaya ini dilakukan demi menekan inflasi nasioanal di angka 3,2 dan 3,3 hingga akhir tahun.

Pemerintah dikabarkan mempunyai rencana tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang diharapkan bisa menstabilkan harga bahan pokok di akhir tahun. Pemerintah juga perlu bersinergi dengan pemerintah daerah dalam merealisasikan stabilitas harga bahan pokok.

Kemudian apa peran kita?
Kita sebagai rakyat perlu apresiasi rencana pemerintah terkait HET tersebut. Tetapi jangan terlalu berharap banyak kepada pemerintah karena khawatirnya kita kecewa berat jika rencananya tidak terealisasi. Yang ujung-ujungnya hanya bisa memaki tanpa bisa memberi solusi. Kita janganlah menjadi warga yang seperti itu.

Penulis dalam hal ini hanya memberikan saran supaya kita bisa antisipasi lonjakan harga bahan pokok. Meskipun besaran kenaikan harganya tidak melebihi saat Puasa atau Lebaran. Tetapi kita juga harus mewaspadai prediksi terburuk adanya lonjakan harga yang tidak terkendali.

1. Stok barang jauh-jauh hari

Karena pasokan bahan pokok tidak bisa diprediksi cukup tidaknya ke beberapa daerah. Hal yang bisa dilakukan kita sebagai warga konsumen bahan pokok adalah men-stok barang di rumah untuk akhir tahun. Kita bisa melakukan 2 atau 3 minggu menjelang Desember sehingga ketika ada kenaikan harga, kita tidak terpengaruh karena stok masih banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun