Buat pengamat harga bahan pokok, terkhusus untuk kalangan ibu-ibu pastinya khawatir mendekati akhir tahu. Pasalnya kenapa? Harga bahan pokok seperti beras, telur, susu, dan sembako lainnya biasanya naik. Jarang sekali harga bisa stabil di akhir tahun mengingat permintaan melonjak tinggi mendekati Natal dan Tahun Baru.
Stabilitas harga yang belum bisa terjaga ini sepatutnya diwaspadai oleh semua pihak. Baik itu pemerintah pusat, BUMD, ataupun warga sebagai pelaku di lapangan yang merasakan perubahan harga.
Kejadian "naiknya harga" menjelang akhir tahun sudah menjadi habit yang prediksinya selalu benar. Permasalahan utama yang sering dihadapi kalangan bawah adalah sebagai berikut:
Kurang ketersediaannya pasokan bahan pokok. Ketika permintaan naik dibarengi dengan minimnya stok di gudang maka otomatis harga akan dibuat naik oleh para penjual. Inilah yang menimbulkan banyak spekulan harga.
Distribusi yang tidak merata. Kelancaran distribusi menjadi satu dari sekian permasalahan yang belum bisa teratasi. Tidak heran ada banyak daerah yang memiliki bahan pokok yang memadai dan ada juga daerah yang mendapatkan stok terbatas. Pemerataan distribusi inilah yang perlu dibenahi oleh pihak tertentu sehingga pasokan di semua daerah bisa terpenuhi.
Harga yang tidak terjangkau. Nah, jika adanya komunikasi yang tidak efektif ditambah banyaknya spekulan harga maka masyarakat tidak bisa menjangkau harga di pasaran yang lebih mahal dari biasanya.
Pemerintah dikabarkan mempunyai rencana tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang diharapkan bisa menstabilkan harga bahan pokok di akhir tahun. Pemerintah juga perlu bersinergi dengan pemerintah daerah dalam merealisasikan stabilitas harga bahan pokok.
Kemudian apa peran kita?
Kita sebagai rakyat perlu apresiasi rencana pemerintah terkait HET tersebut. Tetapi jangan terlalu berharap banyak kepada pemerintah karena khawatirnya kita kecewa berat jika rencananya tidak terealisasi. Yang ujung-ujungnya hanya bisa memaki tanpa bisa memberi solusi. Kita janganlah menjadi warga yang seperti itu.
Penulis dalam hal ini hanya memberikan saran supaya kita bisa antisipasi lonjakan harga bahan pokok. Meskipun besaran kenaikan harganya tidak melebihi saat Puasa atau Lebaran. Tetapi kita juga harus mewaspadai prediksi terburuk adanya lonjakan harga yang tidak terkendali.
1. Stok barang jauh-jauh hari
Karena pasokan bahan pokok tidak bisa diprediksi cukup tidaknya ke beberapa daerah. Hal yang bisa dilakukan kita sebagai warga konsumen bahan pokok adalah men-stok barang di rumah untuk akhir tahun. Kita bisa melakukan 2 atau 3 minggu menjelang Desember sehingga ketika ada kenaikan harga, kita tidak terpengaruh karena stok masih banyak.