Mohon tunggu...
kang epen
kang epen Mohon Tunggu... Pendidik

Penulis kambuhan yang suka bersuara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ulasan Sejarah Kerajaan Islam di Sulawesi Tenggara

7 Juni 2025   21:07 Diperbarui: 7 Juni 2025   21:07 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

KERAJAAN ISLAM DI MAKASSAR SULAWESI TENGGARA

Dari sekian banyak kerajaan, kerajaan Makassar merupakan salah satu kerajaan yang berkembang pada saat itu. Pada abad ke-16, di Kerajaan Makassar terdapat Kerajaan Luwu dan Goa. Pada abad sebelumnya berdiri kerajaan Wajo, Soppeng, Tallo, dan Bone. Diantara kerajaan-kerajaan tersebut terdapat persaingan perebutan hegemoni di Sulawesi Selatan dan kawasan Indonesia bagian timur [1]. Diantara persaingan tersebut, ada dua kerajaan yang berhasil menjadi pemenang yaitu Kerajaan Goa dan Kerajaan Tallo, sehingga dua kerajaan tersebut biasanya disebut Kerajaan Makassar yang berada di ibukota Ujung Pandang. Dari persaingan tersebut sehingga muncul kejadian peperangan antara Kerajaan Goa-Tallo dan Bone.

 

Makassar sebetulnya adalah nama suku bangsanya, sedangkan kerajaannya bernama Goa-Tallo. Tallo merupakan kerajaan yang berbatasan dengan Goa, akan tetapi selalu bersatu, sehingga merupakan kerajaan kembar. Istana Raja Goa, raja tertua diantara kedua raja, terletak di Samboupu. Orang-orang asing menamakan raja ini Raja Makasar atau Sultan Makasar.[2]

 

Kerajaan Goa-Tallo tidak mempunyai hasil dagang apa-apa kecuali beras. Disaat para nelayan dari Maluku yang membawa rempah-rempah untuk perbekalannya di perjalanan, rempah-rempah yang dibawa oleh pedagang-pedagang Makassar dari Maluku dan diperjual belikan di pelabuhan Goa-Tallo. Sehingga pedagang-pedagang dari luar kota hingga manca Negara membawa barang dagangannya dan di perjual belikan di Goa-Tallo.

 

Karena sikap raja yang bijaksana, yang tidak pandang agama, maka Kerajaan Goa-Tallo itu disinggahi oleh bermacam-macam bangsa, baik bangsa Asia maupun Eropa. Disekitar tahun 1600, rempah-rempah yang dapat dibeli di pelabuhan ini seringkali lebih murah dari pada di Maluku sendiri.[3]

 

Agama Islam masuk pertama kali ke Kerajaan Goa dan Bone secara resmi, sekitar tahun1602 M atau 1603 M, sebagai bukti bahwa Islam telah diterima adalah adanya kunjungan tiga orang guru agama Islam dari Minangkabau kepada Raja Gowa, Karaeng Kanigallo. Tiga orang guru agama tersebut adalah Datuk ri Bandang, Datuk ri Tiro dan Datuk Patimang.[4] Sultan Goa-Tallo yang pertama masuk Islam yaitu Sultan Alauddin, sejak itu Kerajaan Gowa-Tallo resmi menjadi kesultanan yang bercorak Islam.

 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun