Pemain cadangan? Mana perlu? Yang ada sampai azan maghrib pun bisa-bisa mereka nanti tak akan jadi bermain dengan sistem sepak bola ala keroyokan ini, jika mereka tetap kekeuh menerapkan sistem yang aslinya.Â
Kondisi sepak bola keroyokan ini jelas tak bisa disamakan dengan kondisi sepak bola profesional, dimana setiap detailnya harus diperhitungkan secara cermat untuk meraih kemenangan.Â
Mengapa demikian? Tentu saja ini berkait dengan faktor peluang dan risiko yang akan diperoleh sebuah tim beserta perangkatnya manakala mereka memperhatikan secara saksama akan hal itu.Â
Baik. Marilah kita kembali ke bahasan tentang pendekar itu tadi. Keadaan seorang pendekar mungkin saja agak mirip dengan kondisi para pemain sepak bola tadi. Para pendekar atau warriors (jika berada di negara barat) merupakan sosok peran penting yang dapat menjadi penentu kemenangan pada saat berperang.
Oleh sebab itu, keberadaan mereka tidak boleh dipandang sebelah mata bagi pihak kerajaan. Perangkat keamanan sebuah kerajaan akan kuat dan digdaya manakala diisi oleh kumpulan pendekar yang tangguh dan mumpuni di dalamnya.
Namun di samping itu, satu hal lain yang tak boleh dilupakan adalah kehebatan mereka tadi bisa jadi (suatu ketika) tak akan berarti apa-apa jika strategi peperangan telah diambilkendali oleh seorang ambisius yang tidak becus.
Dalam hal ini saya tidak akan menyuguhkan contoh perang apa yang saya maksud itu, agar pembaca lebih kreatif untuk sekadar mencari lewat mesin penelusur atau lewat literatur apa saja yang bisa digunakan untuk melengkapi data-data ini.
Secara sederhana, itulah gambaran tentang keadaan seorang pendekar, olah fisik, kemampuan dan peluang kemenangannya dari peperangan yang dilaluinya.Â
Berkaca dari keadaan sang pendekar tadi, pada situasi terkini dan (kemungkinan) akan ada di masa mendatang, kita pun sebenarnya sedang dan akan menghadapi beberapa peperangan yang itu tidak cukup untuk dapat ditentukan kemenangannya berdasarkan sosok-sosok yang bertarung di dalamnya saja.Â
Di luar kehebatan sosok-sosok itu, faktor kemenangan ini masih harus ditentukan lagi oleh kematangan strategi dari sang 'jenderal perang'-nya serta seberapa kuat peserta perang itu untuk bersabar, menahan diri untuk tidak gegabah dalam menarik keuntungan dari hasil perang.Â
Sebab, sebuah keadaan yang senantiasa patut disadari adalah seringkali kekayaan maupun kejayaan yang diperoleh dari rampasan perang itu sebenarnya adalah bentuk strategi musuh saja. Mereka menggunakannya untuk memancing dan menceraiberaikan lawan agar mereka buyar dari barisannya dengan mengumpan kemenangan semu.Â