Duit! Pasti itu, tapi hanya salah satu saja. Banyak sedikitnya duit yang dibutuhkan ya tergantung, sebesar apa pesta yang direncanakan digelar, juga tergantung seberapa pentingnya sebuah pesta pernikahan bagi pasangan yang mau nikah dan keluarga kedua belah pihak.
Modal diatas bukanlah hal yang penulis maksudkan untuk menjadi bahasan. Ada modal lain yang menurut penghayatan penulis juga penting disiapkan, bahkan bukan saja sebelum akhirnya pernikahan itu terjadi, sampai sebuah kehidupan rumah tangga berjalan, modal ini tidak boleh minus. Jika modal ini minus, perkawinan bukan saja akan gagal, lebih dari pada itu, kehidupan sosial akan berjalan kearah 'kubur'nya.
Lah?! Memang apa urusannya dengan kehidupan sosial masyarakat?
Jelas, rumah tangga adalah bagian terbesar dari masyarakat, jangan dibalik. Sementara, potret yang penulis rekam sebagai fakta kehidupan masyarakat hari ini; kekerasan, saling nyinyir, saling menyakiti, persaingan, saling fitnah, saling mencelakakan, saling berbohong dst. Artinya tidakkah kita perlu membaca ulang seluruh proses bangunan rumah tangga sejak  ketika menikah masih menjadi gagasan kedua calon?
Hubungan dan Pengungkapan Diri
Jibrilku meronta membanting-bantingkan sayapnya
Bumiku seraya goyah oleh gempa, tanah longsor dan
Banjir limbah petualangkara
Nyaris membaurkan mataku akan makna kemurnian cinta.
Â