Adakah di antara kompasianer yang melihat negeri ini pabaliut..? Pabaliut dalam Bahasa Sunda artinya kacau tidak teratur bak bola kusut yang tak jelas ujung pangkal kekusutannya. Soal korupsi, bagi kue jabatan, manipulasi dan sebagainya mungkin tidak habis-habisnya dikomentari dan pemberitaannya dirasa sudah sangat berlebihan. Pada sisi lain, keberadaan orang-orang yang tidak sesuai dengan tempatnya juga tidak terhitung jumlahnya. Menurut pandangan saya, ini benar-benar pabaliut, sepabaliut aturan ketatanegaraan yang ada di negeri ini. Di bidang IT, lihatlah Roy Suryo yang sarjana sosial tiba-tiba menjadi pakar telematika dan jadi saksi ahli dalam beberapa persidangan penting. Demikian pula di dunia peradilan, seorang hakim tiba-tiba oper tempat, pindah duduk ke kursi terdakwa, seperti sedang badminton setelah selesai setengah babak. Ada lagi polisi mendadak jadi artis terkenal, kemana-mana dikawal atasannya. Artis ujug-ujug jadi kepala/wakil kepala daerah, ustadz jadi artis, penyanyi berubah jadi da’i, juga banci-banci yang terpilih jadi presenter dan dijadikan public figure. Sementara itu, Darsem sang Dewi TKW mengukir senyum setelah menjual cerita duka yang laku terjual habis. Kegagalan PSSI mengalahkan Malaysia beberapa bulan lalu boleh jadi karena tiba-tiba media memposisikan para pemain bola itu menjadi selebritis. Tidakkah ”the right man on the right place” diterima lagi sebagai landasan manajemen yang akan membawa negeri ini ke arah lebih baik? Jika negeri ini tanpa formula, apa yang akan terjadi 5 atau 10 tahun yang akan datang....? Kita tunggu saja Julia Peres yang ke bank pake baju renangpun mungkin akan berhasil duduk sebagai Wakil Bupati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI