fitnah itu memang kejam,bahkan lebih kejam dari pembunuhan.tapi makin kejam bila teman seperjalanan yang melakukanya.
Di tengah kesibukanya dengan fokus mengurus istri tercinta yang sedang sakit dan menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di singapura,tiba tiba nama pak SBY di seret seret dalam perseteruan terbaru antara Yusril ihza mahendra dengan kubu Habib Rizieq shihab.
Di sana di gambarkan bahwa SBY adalah sosok yang sedang melancarkan propaganda melawan  politik kekuatan umat islam,yang di istilahkan oleh SBY sebagai "politik integritas"beraroma sara.
Ini tentu bukan berita main main atau sembarangan.bukan hanya karena yang melontarkan isu ini adalah seorang Yusril yang merupakan salah seorang tokoh elit di negeri ini,ataupun karena yang berseteru adalah Habib Rizieq dengan banyak pengikutnya,tapi ini menyangkut urusan politik ummat islam yang merupakan mayoritas di indonesia.
Walaupun pihak partai demokrat sudah membantahnya,tapi masih banyak kalangan masyarakat yang ingin mendengar langsung tanggapan dari SBY.
Atau pak SBY sedang menimbang nimbang hendak menempuh jalur hukum? Bila ini benar hanya fitnah dan bila pak SBY tidak pernah seperti itu,mengapa ragu untuk menempuh jalur hukum.bukankah bagi orang terpelajar dan ber etika hukum adalah penyelesaian yang bermartabat setelah dialog.
Saya pribadi menunggu respon dari pak SBY seperti biasanya, bila ada tudingan yang mengarah  kepribadi dan keluarga beliau.bila fitnah harus di jernihkan,bila hanya isu pemanis pilpres dan pileg sungguh sungguh keterlaluan.
ternyata kita di buat terheran heran dengan tingkah laku elit politik negeri ini.sesuatu yang jelas di buat samar,sesuatu yang abu abu di buat nyata.ini bukan sekedar masalah politik,ini menyangkut harkat dan martabat manusia.
    salam dari kang marakara