Mohon tunggu...
Kana Karina
Kana Karina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tragedi Pesawat Tuhan

14 November 2018   21:00 Diperbarui: 14 November 2018   21:29 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbicara tentang tragedi, mungkin terlintas dalam pikiran kita, sebuah kejadian yang sangat kacau atau sangat tidak kita inginkan terjadi. Namun, sebagai seseorang yang mengakui adanya Tuhan, tentu kejadian tersebut tidak lepas juga dari kehendak-Nya. Seperti tragedi pesawat yang melanda di Indonesia bulan kemarin. 

Pesawat Lion Air JT 610, yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, menuju Pangkal-pinang di Kepulauan Bangka-Belitung hilang kontak pada senin pagi ( 29/10/2018 ). Pada awalnya, pesawat Lion Air JT 610 lepas kandas dari Bandara Soekarno-Hatta dalam keadaan normal. Namun, tak lama setelahnya pilot Pesawat menghubungi menara pengawas dan meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta. 

 Indikasi kecepatan pesawat mulai terganggu, kecepatan pesawat melampaui batas normal sehingga pesawat tidak bisa mengontrol ketinggian. Pilot pesawat mendeteksi adanya permasalahan teknis dalam pesawat. Air traffic control ( ATC ) pun mengarahkan pesawat menuju ke arah tertentu. 

 Namun, beberapa setelahnya Lion Air JT 610 menghubungi menara pengawas Bandara Halim PerdanaKusuma. Pukul 06.33 WIB pesawat dikabarkan hilang kontak. Sekitar pukul 09.00 pagi, Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan utara Karawang dengan ketinggian 2.500 kaki. 

Terlepas dari itu, hal yang akan kita bahas kali ini ialah tentang tiga bentuk ujian dalam perspektif  kaca mata Islam yang tentunya tak terlepas dari kitab suci al-Qur'an sebagai pegangan utama setiap muslim. 

Melalui al-Qur'an, Allah Swt. Mengingatkan kita bahwa hakikat dari musibah itu bukan sebagai azab atau hukuman dari Allah Swt. bentuk rasa murka-Nya, namun musibah adalah suatu bentuk rasa cinta kasih Allah kepada seorang muslim. Dialah Yang Maha Mengetahui atas segalanya, dan Dia pula lah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Seperti yang telah di firmankan Allah Swt. Di dalam kitab suci al-Qur'an, 

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta 

(QS al-Ankabut [29]: 2-3).   

  Berdasarkan ayat tersebut,  banyak orang merasa cukup ketika menyatakan diri sebagai Mukmin. Seolah pengakuan iman tidak mengandung konsekuensi bagi pelakunya. Padahal, pengakuan iman itu masih harus dibuktikan dalam bentuk sikap dan tindakan ketika menghadapi ujian dan cobaan. Ayat di atas memberitakan keniscayaan adanya ujian bagi pengakuan iman setiap untuk membuktikan kebenarannya.

Terkadang ujian-ujian hadir untuk mengingatkan kita dari perilaku-perilaku yang kurang menyenangkan. Mungkin bukan warga Sinabung yang kurang baik mungkin kondisi yang lain yang marak di sekitar kita mesti diperbaiki saat ini. Kadang-kadang musibah datang di suatu tempat untuk mengingatkan yang lainnya itulah yang di sebut Fitnah. Fitnah itu ujian yang dilekatkan di pihak lain namun di berikan ditempat sekitarnya. 

Jika menelisik sifat- sifat ujian, ada 3 sifat mendasar yang harus kita ketahui dengan baik dalam kehidupan , yaitu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun