Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selamat Menyambut Maulid Nabi

29 Oktober 2020   05:46 Diperbarui: 29 Oktober 2020   05:48 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Happy Maulid an-Nabi

Hari ini haruslah menjadi hari yang bahagia. Kebahagiaan itu mestinya melebihi apapun. Meskipun tak ada perayaan besar-besaran seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana hampir di setiap daerah ada saja tabligh akbar dan pengajian yang dihadiri banyak orang. Tahun ini di desa saya hanya semarak dengan pembacaan al-Barzanji saat malam.

Kebahagiaan itu tak seharusnya ternoda dengan isu penghinaan yang belum lama ini dibahas di banyak tempat. Kebahagiaan sebagian orang jangan sampai justru berbalik jadi emosi dan kemarahan berlebihan. 

Mengekspresikan ketidaksukaan dengan turun ke jalan, dan membuat tulisan bernada balik menghina, atau kalimat yang memojokkan.

Wajar saja bila ada yang melecehkan orang tercinta, kemudian marah dan tak terima. Namun apakah dulu orang yang kita cintai tersebut juga mengajarkan untuk membalas perbuatan buruk orang lain? Apalagi jika sampai memboikot dan mengatakan kata-kata kasar.

Semua memiliki prosedur hukum. Dan hanya tinggal mengawal proses tersebut, bukan memperkeruh suasana. 

Tidak mustahil bila isu kali ini juga menciptakan kehebohan yang luar biasa, maka tak mustahil bila di tahun-tahun berikutnya hal demikian akan jadi terulang, demi kepentingan oknum yang ingin mendulang popularitas dan perhatian.

Mengungkapkan rasa cinta apakah perlu dalil? Membaca maulid dengan teriring ribuan doa dan pengharapan. Jatuh cinta tak butuh alasan, masihkah kita butuh bukti? Tak ada salahnya berbahagia, lalu mengekspresikan kebahagiaan itu.

Sebab kita mengerti, menjadi umat nabi merupakan sebuah kebahagiaan. Lalu dengan berbahagia menyambut bulan kelahiran nabi, kita telah semakin melengkapi kebahagiaan itu.

Dengan cara kita masing-masing, selamat menyambut bulan maulid nabi...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun