Namun perjalanan mereka tidak mulus. Ada rintangan yang dihadapi. Pada awalnya mereka dikawal juga oleh pesawat Catalina. Tapi pesawat tersebut tidak bisa mengawal hingga sampai ke Liverpool. Pesawat tersebut berbalik arah. Setelah mereka melanjutkan perjalanan tanpa pengawalan udara, mereka dihadang oleh beberapa U-Boat.
Seperti kawanan domba yang diintai gerombolan serigala lapar. Hanya sedikit kapal pengawal yang menjaga itu, dan mereka seperti tak berdaya melihat satu persatu kapal-kapal dagang yang mereka kawal itu tenggelam.
Serigala berburu, dan penggembala resah karena yang mereka lihat sebatas kegelapan. Aurora di langit yang menawan seperti hanya melihat tragedi itu dari kejauhan.
Masing-masing U-Boat memiliki tugas. Mereka bekerjasama dengan baik untuk menenggelamkan kapal sebanyak mungkin. Ada U-Boat yang bertugas memancing dan memaksa kapal perang keluar dari jalur pengawalan, sementara U-Boat lain dengan cekatan mentorpedo kapal dagang yang rentan tanpa dikawal.
Hal itu membuat komodor Krause yang memimpin dari Greyhound kewalahan. Dia harus adu cerdik dengan awak kapal selam yang bisa sembunyi dibawah laut. Dan tiba-tiba dapat muncul dan mengacaukan konvoi.
Awalnya saya kurang memperhatikan. Tapi ternyata ada pelajaran berharga tentang kepemimpinan di film ini. Komodor Krause yang diperankan oleh Tom Hanks adalah sosok pemimpin sejati. Meskipun baru pertama kali memimpin, dia bisa mengajarkan nilai-nilai ksatria kepada anak buahnya.
Mulai dari bagaimana bersikap saat ada anak buah yang berkelahi di kapal, bagaimana bersikap saat berhasil meneggelamkan kapal musuh, hingga sikap saat ada anak buah yang gugur dan terpaksa harus "dimakamkan di laut".
Sekitar dua hari komodor tidak istirahat. Dia bersiaga dan bertanggung jawab penuh sampai kapal benar-benar aman. Sementara bawahannya bisa berganti shift tugas setiap sekian jam.
Dia selalu berdoa, sesuai dengan keyakinannya. Bahkan saat akan makan dan minum. Tak lupa dia juga selalu mengucapkan terimakasih.
Dia menghormati anak buahnya, tetap dekat dengan mereka dengan memanggil namanya (walaupun kadang salah sebut nama). Itu sebuah kebanggaan tersendiri bagi anak buah, jika ada perhatian khusus dari atasan. Dan dihormati dengan ucapan terimakasih.
Saya ingat saat komodor Krause terpaksa hendak melanggar perintah radio silent, karena saking gentingnya situasi, dia menanggung beban itu sendirian. Masalah itu hanya dia katakan pada wakilnya. Dia berkonsultasi dan mendiskusikan itu cuma berdua. Tak didengar oleh anak buahnya yang lain.