"Orang jujur tidak pernah takut, jadi aku mencoba untuk tidak takut."
Biasanya orang sulit menyembunyikan kebohongan. Manusia tidak "didesain" untuk bisa berbohong. Orang yang bohong akan nampak gelisah. Takut, kalau kedoknya terbongkar. Merasa bersalah atau hal lain semacamnya. Tapi tidak dengan Frank Abegnail, jr. Sepanjang karirnya sebagai con artist, penipu ulung, dia tidak menampakkan sedikitpun keraguan ke orang-orang di sekitarnya. Gestur tubuhnya begitu meyakinkan saat berperan sebagai pilot, dokter, maupun pengacara. Padahal dia belum genap dua puluh, dan tidak pernah masuk universitas sebelumnya.
Entah saya harus menyebutnya bakat artis, atau memang penipu berbakat. Sosok Frank menjadi inspirasi bagi Steven Spielberg untuk film Cacht Me if You Can. Film kucing-kucingan antara Leonardo Dicaprio dan Tom Hanks. Mereka berdua seperti menikmati peran sebagai tikus dan kucing. Beberapa kali si kucing hampir menangkap si tikus, tapi karena begitu licin, beberapa kali juga tikus itu lolos.
Salah satu bagian paling mencengangkan dalam Cacht Me if You Can, adalah saat Dicaprio berhasil menipu mentah-mentah Tom Hanks, ketika Hanks hampir saja menangkap Dicaprio. Mereka sudah berhadap-hadapan. Bahkan Hanks sudah menodongkan pistol ke arah Dicaprio. Dengan wajah tanpa dosa, seolah-olah ada di pihak yang benar, Dicaprio berhasil meloloskan diri. Tentu saja ini membuat amarah Hanks mendidih. Emosinya sampai ke ubun-ubun, karena dipermalukan dengan "tidak manusiawi."
Frank Abegnail jr dalam kehidupan nyata adalah pemalsu cek, yang berpura-pura menjadi pilot, pengacara, bahkan dokter, dan petugas penjara. Ia "memaksa" perusahaan maskapai Pan Am menggajinya. Menerbangkannya kemana-mana, dan memberikan tumpangan tidur di hotel pilot. Entah saya harus geleng kepala atau gimana, tapi akting Frank begitu meyakinkan. Dalam film, dia berpura-pura dulu menjadi wartawan atau penulis artikel, untuk mewawancarai pilot. Mengorek informasi sebanyak-banyaknya, tentang kehidupan pilot. Jika piala Oscar bukan saja didedikasikan untuk panggung hiburan, mungkin Frank layak masuk nominasi artis terbaik.
Bakat menipu, sudah ada sejak Frank a.k.a. Dicaprio masih remaja. Ketika masih SMA, dia membuat satu kelas percaya bahwa dialah guru bahasa Perancis, yang ditugaskan sebagai guru pengganti. Selama satu minggu dia mengajar, memberikan tugas rumah, bahkan merencanakan acara karya wisata. Kedoknya terbongkar seiring berjalannya waktu. Mau tidak mau, kebohongan akan berganti kebenaran.
Sepandai-pandainya tupai melompat, suatu hari pastinya tersungkur juga. Frank dalam kehidupan nyata akhirnya tertangkap. Dipenjara. Dan berhenti menjadi penipu. Dia kemudian menggunakan bakat alaminya untuk membantu negara, menangkap para penipu lain. Menjadi konsultan biro penipuan dan sekaligus dosen. Dia juga mendirikan agensi sendiri. Dan mulai menggunakan kemampuan buruknya untuk hal baik. Yah, hidup begitu gampang berbalik keadaan. Dulu dikejar-kejar sebagai penipu ulung, sekarang mengejar-ngejar penipu ulung. Tak perlu mengatakan hal buruk tentang seseorang, karena orang itu sudah berubah.
Baik film Cacht Me if You Can, ataupun kehidupan nyata Frank Abegnail jr, memberikan sanggahan kalau di satu sisi, hidup ini mudah dijalani. Bila kita menikmatinya.
25 Maret 2020 M.
Selamat pagi.
