Salah satu ciri kurangnya literasi adalah mudah takjub pada pemikiran satu dua orang, dan menjadikan seolah-olah orang inilah puncak ilmu pengetahuan tak ada lagi yang seperti ini. Dengan kata lain pendekar tanpa tanding.
Ketika melihat jurnal hasil penelitian Richard dawkins langsung merasa gak ada yang tahu ilmu itu selain dia. Ketika membaca buku kant kita merasa ini baru orang pinter gak ada orang yang mengguncang dunia dengan pemikirannya seperti dia, ketika membaca karya syeikh albany kita langsung merasa ini adalah muhadis paling hebat dizamannya gak ada yang sebelumnya seperti ini.
Ketika membaca karangan musa sadr kita langsung merasa ini adalah yang terbaik sepanjang masa gak ada seorang muslim yang bisa berfikir seperti ini. Ketika membaca tulisan fazlurrahman kita merasa inilah orang yang punya pemikiran luas, yang lain sempit semua.Â
Ketika menelaah kitab syeikh albuty langsung berpikir kepintaran beliau gak ada tandingannya. Ketika mengenal tulisan gusdur langsung merasa mana ada muslim lain yang punya wawasan melebihi beliau.
Perasaan takjub berlebihan pada seorang saja dan terus menganggapnya tanpa tanding adalah tanda kurang piknik dalam membaca. Jika banyak membaca maka kita akan tau dunia sangat luas dan dipenuhi orang-orang luar biasa, dengan ide-ide hebat.Â
Terpesona boleh, tapi jangan takjub berlebihan sampai merasa ini hanya dia satu-satunya yang mengerti hal ini, bisa jadi orang lain juga tau tapi tidak mengambil kesimpulan itu, karena merasa dan menemukan kelemahan pada dalil yang kemukakan penulis yang membuat anda takjub itu. Itu sangat sering terjadi. Dan piknik lintas-pemikiran bahkan yang satu pemikiran adalah solusinya.
Kita akan menemukan bersama kant dan Dawkins, ada heigel, hume, syed naquib, dll. Jika anda membaca hadis albany maka lihatlah abdul fatah abu ghudah, muhammad awameh, dll yang mungkin lebih dahsyat.Â
Jika anda tergila-gila pada musa sadr dan fadlur rahman mungkin gila anda bisa berkurang dengan menyelami pemikiran alija izetbegovic, rafiq yunus mishri, taha abdurrahman, khomeini dll.Â
Jika anda begitu kagum dengan kejeniusan syeikh albuty dan gusdur, mungkin anda akan menemukan kekaguman yang lain pada syeh bin bayyah, syeh ibn asyur, syeh mustafa sabry, dll.
Dunia ini begitu luas dan ilmu begitu banyak, tuhan tidak membuatnya hanya untuk ditampung oleh satu orang. Apalagi cuma kelompok kite dan yang kita kenal. Banyak orang pintar yang belum kita kenal, maka jangan buru-buru mengambil kesimpulan. Taarufan dulu baru lamar. Maka Nikmatilah perlahan nikmat iqra itu.