Mohon tunggu...
kamila nabila
kamila nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa semester 2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak

5 Juli 2022   20:40 Diperbarui: 5 Juli 2022   20:44 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih belum terpecahkan di negara Indonesia yaitu sampah plastik yang kian hari kian menjadi perhatian masyarakat. Ditambah kondisi pandemi Covid-19 selama dua tahun belakangan ini, penggunaan sampah di Indonesia menjadi meningkat. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah sampah di Indonesia pada 2021 mencapai 68,5 juta ton. Sekitar 11,6 juta ton dari total sampah tersebut disumbang oleh sampah plastik. 

Sampah sendiri merupakan sisa buangan dari benda yang sudah tidak terpakai lagi, yang masih memiliki nilai ketika di daur ulang menjadi suatu barang lain. Sampah plastik adalah salah satu jenis limbah anorganik yang sudah tidak digunakan atau dikonsumsi lagi dan juga sulit untuk diuraikan oleh tanah. Penggunaan bahan dasar plastik sangat dekat dengan kehidupan manusia, seperti peralatan makan, alat tulis, mandi, dan lain sebagainya. Beberapa bahan plastik yang biasa digunakan adalah Polyethylene Terephthalate (PET), High Density Polyethylene (HDPE), Polyvinyl Chloride (PVC), Low Density Polyethylene (LDPE), Polypropylene (PP). Bahan-bahan tersebut dapat ditemukan di keseharian kita, seperti di botol minuman, peralatan rumah tangga, dan lain sebagainya. 

Di samping itu, plastik juga memiliki kekurangan yang memiliki efek buruk pada kesehatan dan lingkungan sekitar. Plastik dapat menganggu makhluk pengurai di dalam tanah dalam melaksanakan fungsinya, serta plastik juga dapat mengurangi kesuburan tanah. Bagi kesehatan, sampah plastik berisiko tinggi mengakibatkan timbulnya racun ketika dijadikan wadah minuman atau makanan. Selain itu, jika limbah plastik dibakar, dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan juga pencemaran udara.

Penguraian sampah plastik sendiri membutuhkan waktu bertahun-tahun dengan bantuan pengurai dan mikroba di dalam tanah. Lain halnya dengan sampah organik yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup sehingga mudah terurai karena terdapat mikroorganisme yang jika diolah menggunakan metode pirolisis dapat diubah menjadi bahan bakar minyak. Senyawa hidrokarbon rantai panjang yang ada di bahan plastik akan ditranformasikan menjadi senyawa hidrokarbon yang lebih pendek sehingga dapat diperoleh bahan bakar minyak dalam proses pirolisis. Metode pirolisis adalah sebuah metode pengolahan atau penguraian suatu benda dengan menggunakan suhu tinggi sekitar 800 derajat Celcius tanpa atau dengan oksigen yang terbatas, tetapi juga bisa menggunakan senyawa lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa ahli, teknologi pengolahan sampah plastik menggunakan metode pirolisis merupakan sebuah langkah yang dapat mengurangi sampah plastik yang menggunung, tidak hanya di tempat pembuangan akhir, tetapi juga yang ada di sekitar perairan di beberapa wilayah Indonesia.

Langkah yang perlu kita lakukan yaitu dengan mengurangi penggunaan plastik untuk hal-hal kecil, misalnya ketika berbelanja yang awalnya menggunakan tas plastik dapat diganti dengan tas berbahan kain yang dibawa dari rumah. Lalu, untuk mengatasi sampah yang telah menumpuk di beberapa wilayah, pemerintah wajib membuat regulasi agar lingkungan di Indonesia menjadi lebih baik, contohnya yaitu dengan mengubah sampah plastik yang sering kita gunakan sehari-hari menjadi tas kantong berbahan kain yang dapat kita gunakan berkali-kali tanpa membuangnya.


Oleh karena itu, langkah kecil yang kita lakukan saat ini pastinya akan berdampak besar untuk dikemudian hari. Semua makhluk hidup dapat hidup dengan seimbang seiring bertambahnya usia bumi saat ini yang sudah semakin tua. Tugas kita hanya mencegah agar bumi ini tidak rusak sehingga kita dapat terus memanfaatkan apa yang ada di alam ini sebagaimana mestinya tanpa mengurangi manfaat yang sudah alam berikan kepada kita.


Sumber
Beyene, H. D.. Recycling of Plastic Waste into Fuels, a Review. 2014. International Journal of Science, Technology and Society Vol. 2, No. 6.


Mangesh, V.L., Padmanabhan, S., et al. 2017. Prospects of Pyrolysis Oil from Plastic Waste as Fuel for Diesel Engines. IOP Conference Series.


Trisunaryanti, W. (2018). Dari Sampah Plastik Menjadi Bensin Solar. Yogyakarta: Gadja Mada University.


Wajdi, B., Sapiruddin, S., Novianti, B.A. and Zahara, L., 2020. Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan Metode Pirolisis sebagai Energi Alternatif. Kappa Journal, 4(1), pp.100-112.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun