Mohon tunggu...
Yourkalis Kompasiana
Yourkalis Kompasiana Mohon Tunggu... Freelancer - Yourkalis

Yourkalis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penting, 9 Sifat dan Kebiasaan Anak Muda Usia 40 Tahun ke Bawah yang Harus Dihindari Bahkan Ditinggalkan

1 Januari 2020   20:08 Diperbarui: 2 Januari 2020   18:34 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikut adalah 9 sifat dan kebiasaan anak muda usia 40 tahun ke bawah yang harus dihindari bahkan ditinggalkan,

  • Lupa Menggunakan Logika

Orang yang tidak menggunakan logika dalam mengambil keputusan cenderung mengikuti perasaan atau emosi sesaat sehingga keputusan yang dihasilkan tidak sesuai dengan kondisi, situasi, atau kenyataan dan bahkan berbahaya. Gunakanlah logika terlebih dahulu, setelah itu baru gunakan perasaan agar keputusan dan pemikiran yang dihasilkan lebih baik dan lebih bijak. Berbaik sangka diperlukan untuk memperlancar hubungan sesama manusia, sedangkan sikap hati-hati diperlukan untuk menjaga diri dari hal yang tidak diinginkan.

  • Tidak Menabung Semenjak Muda

Orang yang tidak memiliki tabungan sangat beresiko mengalami kegagalan pada setiap keinginan yang ingin dicapainya pada tahun-tahun berikutnya. Usahakan menabung paling tidak sekali seminggu untuk mempersiapkan segala sesuatu seperti biaya kuliah, biaya modal usaha, biaya pernikahan, biaya istri melahirkan, biaya sekolah anak, biaya cicilan pertama rumah, biaya berobat atau operasi, dan biaya tak terduga. Biaya tersebut memang tidak selalu muncul dalam waktu dekat, namun tahun berganti tahun, biaya tersebut akan muncul dengan sendirinya secara bertahap.

  • Tidak Mempersiapkan Biaya Sekolah Anak Semenjak Masih Lajang

Idelanya, biaya sekolah anak disiapkan semenjak kita masih lajang sehingga pada saat memiliki anak nanti dan mereka mulai masuk sekolah, biaya yang dikeluarkan pun tidak terlalu berat. Sangatlah berat jika mempersiapkan biaya sekolah anak pada saat mereka mulai masuk sekolah sehingga zaman sekarang tak heran banyak anak yang putus sekolah karena orang tua tidak memiliki simpanan uang atau biaya. Kerena semua orang tahu bahwa biaya sekolah (uang muka, SPP, pakaian, buku, transportasi, dan sebagainya) meningkat dari tahun ke tahun.

  • Hanya Mengandalkan Satu Mata Pencaharian

Sangatlah beresiko jika zaman sekarang kita hanya mengandalkan satu mata pencaharian. Pertanyaannya adalah sampai kapan kita dapat melakukan pekerjaan tersebut seiring bertambahnya umur dan melemahnya fisik? Apakah pekerjaan tersebut akan lancar selalu atau akan muncul kendala tak terduga ke depannya? Tentu memiliki 2 mata pencaharian adalah langkah yang ideal untuk mempersiapkan ekonomi keluarga dengan baik. Mata pencaharian pertama dapat dijadikan yang utama, sedangkan mata pencaharian yang kedua berupa pekerjaan sampingan. Dan tentu saja pekerjaan tersebut haruslah baik dan halal.

  • Terlalu Pasrah dengan Nasib Ekonomi

Orang yang beruntung adalah orang yang selalu mau berusaha menjadi lebih baik dan lebih baik lagi ke depannya. Terlalu pasrah dengan keadaan sangatlah berbahaya karena akan menghilangkan semangat dan kesempatan untuk mau berusaha mendapatkan dalam jumlah lebih. Mengandalkan orang lain adalah lawan dari kemandirian. Orang yang terlalu pasrah sangat beresiko untuk menerima hasilnya bergitu saja atau bahkan memunculkan keinginan lain seperti kejahatan yang dapat dilakukan dalam waktu singkat (merampok dan mencuri) karena kebutuhan sudah sangat mendesak. Tak ada salahnya merintis wirausaha kecil-kecilan semampunya dimulai sejak masih duduk di bangku sekolah karena orang paling kaya di Indonesia yang total hartanya mencapai ratusan triliun rupiah pun dulunya merintis usaha semenjak mereka sekolah atau kuliah sehingga pada usia 30 dan 40 tahun mereka sudah berhasil membangun usaha kelas menengah dan menjadi bos.

  • Terlalu Sering Merokok dan Minum Alkohol

Jika ingin merokok, merokoklah secukupnya saja asalkan jangan berlebihan karena akan merugikan diri sendiri dan bahkan orang lain di sekitar karena mereka tak sengaja menghirup asapnya. Sementara alkohol dapat diganti dengan minuman lain atau makanan lain seperti minuman jahe, kunyit, jus, dan sebagainya. Rokok dan alkohol tidak akan selalu menyebabkan penyakit dalam jangka pendek, tetapi biasanya dapat menyebabkan penyakit jangka panjang yang akan mulai muncul 15 sampai 25 tahun mendatang setelah pertama kali mengkonsumsinya. Tak heran banyak komplikasi penyakit mulai muncul pada orang usia 45 atau 55 tahun ke atas.

  • Menggunakan Parfum dan Pengharum Secara Berlebihan

Menggunakan parfum, pengharum (molto, deterjen, hairspray, gel, makeup), baygon, dan larutan lain seperti Dettol serta pembersih lantai janganlah sampai berlebihan karena akan berbahaya jika sering terhirup sehingga dapat merusak organ tubuh dan sel otak baik si pemakai atau pun orang sekitar yang berdekatan.

  • Jarang Bergaul dengan Orang yang Lebih Pintar dan Lebih Kaya

Anak muda sudah mulai jarang bergaul dengan orang pintar seperti ustadz, guru, pemuka adat, cendekiawan, serta ahli sejarah untuk mendapatkan ilmu dan orang berpengalaman seperti pengusaha, pemilik toko, serta pedagang untuk belajar hidup mandiri dan merintis usaha. Tak heran banyak anak muda yang kualitas hidupnya dan wawasannya berkembang dengan lambat dan bahkan mudah diterpa oleh informasi yang salah serta mudah melupakan budaya dan sejarah. Mereka lebih nyaman belajar sendiri tanpa bimbingan dari yang lebih berpengalaman karena mereka merasa sudah mampu menghasilkan uang sendiri dari gaji tetap yang mereka dapatkan. Mereka pun lebih nyaman mengikuti tren dan teknologi daripada mendengarkan nasihat para orang yang sudah tua karena anak muda menganggap diri mereka lebih pintar dan tahu segalanya, padahal teori yang mereka dapatkan belum tentu benar.

  • Kurang Mempedulikan Lingkungan dan Alam

Banyak anak muda yang hanya bisa membuang sampah plastik tanpa berusaha untuk mencari ide bagaimana caranya untuk mengurangi sampah dan mencegah sampah berserakan di sungai. Banyak anak muda yang suka mengendarai kendaraan tanpa mau menanam pohon untuk menghasilkan oksigen dan mencegah banjir. Banyak anak muda yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun