Kosmonot Rusia secara tak sengaja menemukan kehidupan berupa koloni bakteri di lambung Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Kosmonot Anton Shkaplerov menduga, mikroorganisme itu berasal dari luar angkasa. Untuk memastikan, sel hidup itu akan diteliti di bumi. Demikian menurut Russia Today, Minggu (27/11).
Shkaplerov, insinyur penerbangan ekspedisi ISS akan melakukan perjalanan ketiganya ke ISS Desember mendatang. Anggota kru Expedition 54 itu mengatakan, spesies hidup itu ditemukan saat para ilmuwan mengambil sampel di permukaan stasiun. Dia menduga bakteri itu berasal dari luar angkasa.
Jika dugaan Shkaplerov benar, ini menunjukkkan keberadaan kehidupan "lain" di luar angkasa. Atau biasa kita sebut alien.
Bakteri itu belum ketika modul diluncurkan," kata Shkaplerov. "Jadi, mereka terbang dari suatu tempat di luar angkasa kemudian hinggap dan menempel di lambung luar stasiun."
Belum tentu spesies itu dari luar angkasa. Beberapa mikroorganisme bumi diketahui mampu bertahap hidup di ruang hampa udara, dengan rentang suhu dari -150 hingga 150 derajat celcius . Bakteri yang terbawa ke luar angkasa secara tak sengaja itu ditemukan  Mei 2017 lalu, saat ilmuwan memeriksa hasil eksperimen "Biorisk".Â
Percobaan dilakukan dengan "menjemur" sebuah bantalan di lambung ISS selama beberapa tahun. Tujuan ujicoba untuk mengetahui pengaruh kondisi luar angkasa terhadap material tertentu.
Bakteri yang tak sengaja "katut" itu berasal dari Madagaskar, serta plankton dari laut Barents. Para ilmuwan ISS menjelaskan, mereka terbawa karena fenomena angkat ionosfer. Yakni fenomena ketika sebuah zat dari permukaan bumi naik ke lapisan atmosfer bagian atas.
Setelah insiden itu, badan antariksa Rusia Roscosmos dan ilmuwan menaikkan batas atas biosfer menjadi 400 kilometer. Bertambah menjadi 20 kali lipat dari batas semula 20 kilometer. (***)