Mohon tunggu...
Kakikiri
Kakikiri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fakta Air Susu Ibu yang Jarang Orang Tahu!

19 Oktober 2018   10:45 Diperbarui: 19 Oktober 2018   11:07 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fakta air susu ibu yang jarang orang ketahui/unsplash.com

Selama ini ASI atau Air Susu Ibu dianggap sebagai susu terbaik dan paling sempurna untuk anak, bahkan disebut-sebut sebagai 'liquid gold' atau emas cair saking berharganya. Hal tersebut memang benar karena beberapa kandungan yang terdapat pada air susu ibu tidak terdapat pada susu sapi.

ASI memang asupan terbaik untuk bayi. Namun ada fakta menarik terkait ASI, yaitu ternyata ASI mengandung micin atau msg. Selain mengandung micin, ternyata ASI juga menyimpan fakta-fakta mengejutkan yang mungkin belum banyak diketahui orang banyak. Berikut beberapa fakta air susu ibu yang belum banyak orang tahu:

ASI Tidak Boleh Berhenti Setelah 6 Bulan

Salah satu Fakta air susu Ibu atau ASI adalah ketika Si Kecil berumur 6 bulan, Ibu tidak boleh langsung memberhentikan ASI Ibu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadi pencetus gerakan ibu menyusui. Mereka merekomendasikan setiap ibu untuk tidak menunda pemberian ASI kepada anaknya sesaat setelah melahirkan.

Para ibu disarankan untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). ASI biasanya diberikan pada bayi sampai usia enam bulan. Setelah enam bulan, ASI diberikan bersama dengan MPASI (makanan pendamping ASI) akan tetapi tidak serta merta pemberian ASI langsung diberhentikan.

Setelah enam bulan seorang ibu tidak boleh menghentikan pemberian ASI kepada anaknya. Hal tersebut masih dapat berlangsung hingga anak berusia dua tahun. Meski demikian, saat itu anak sudah boleh menerima makanan pendamping ASI.

ASI Buat Ibu Mudah Turun Berat Badan

Salah satu fakta air susu Ibu berikutnya adalah ternyata ASI akan membuat Ibu mudah menurunkan berat badan. Banyak perempuan yang menilai jika menyusui hanya akan memberikan keuntungan bagi sang buah hati. Padahal seorang perempuan yang menjadi ibu dan menyusui akan mendapatkan banyak manfaat terutama dalam hal kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian, menyusui dapat menurunkan risiko penyakit kanker payudara, penyakit kardiovaskular dan depresi pasca melahirkan pada seorang perempuan. Selain itu menyusui juga membantu untuk menurunkan berat badan pasca kehamilan, membantu penyusutan rahim serta mengurangi kehilangan darah pasca melahirkan.

Perbedaan Kultural

Fakta air susu Ibu berikutnya adalah ternyata waktu menyusui setiap orang di berbagai negara berbeda-beda. Seberapa lama bayi menyusui, banyak bergantung pada budaya masing-masing. Perempuan di Bofi, Afrika Tengah misalnya, menyusui bayinya hingga bulan ke 53 atau empat setengah tahun.

Selama itu sang ibu memproduksi 16.000 liter susu. Rata-rata seorang Ibu di seluruh dunia menyusui bayinya selama 30 bulan atau sekitar 2, 5 tahun. Akan tetapi jika Ibu masih bisa memproduksi ASI tidak ada salahnya Ibu memberikannya sampai umur 3 tahun.

ASI Ternyata Mengandung Zat Anti Kanker

Fakta air susu Ibu berikutnya adalah ternyata ASI mengandung zat anti kanker. Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa ASI sangat ampuh dalam meningkatkan kekebalan tubuh pada bayi, tapi mungkin kamu belum tahu bahwa ASI juga memiliki khasiat sebagai anti kanker.

Menurut beberapa penelitian di dalam kolostrum dan ASI terkandung protein TNF-related apoptosis inducing ligand (TRIAL) yang jumlahnya 100-400 kali lebih tinggi dibanding darah. TRAIL merupakan kandidat kuat untuk menjelaskan efek biologis secara menyeluruh dari menyusui dalam melawan kanker. ASI juga diketahui mengandung Human Alpha-lactalbumin Made Lethal to Tumour (HAMLET) yang melalui percobaan di laboratorium, zat HAMLET di ASI diketahui dapat membunuh 40 jenis sel kanker dengan keuntungan tidak akan merusak sel-sel yang sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun