ELEGI TAWA NIYUSA
ARTIKEL
Semua orang tidak menyukai akhir yang menyakitkan (hal. 288) “... Seburuk-buruknya manusia, mereka berhak untuk berubah,…” (hal. 300) “Seribu orang memandangnya buruk, tapi bagi saya, dia adalah seorang terbaik yang pernah hadir dalam hidup saya…” (hal. 300)
Kalimat diatas merupakan penggalan ucapan yang disampaikan Niyusa Bina, untuk menggambarkan seorang Gantaka Rahagi. Kisah mereka terangkai indah dalam novel Elegi Tawa Niyusa
Elegi Tawa Niyusa tak hanya mengisahkan perjalanan cinta Niyusa Bina dengan Gentaka Rahagi. Namun, juga mengisahkan perjuangan Yusa, panggilan dari Niyusa Bina. Seorang anak yang sejak kecil selalu diremehkan dan tak dianggap, bahkan oleh orangtuanya sendiri. Ia dianggap bodoh, jelek dan tidak memiliki kelebihan apapun. Hingga Yusa tumbuh menjadi anak yang “percaya” akan itu. Hal itu, membuat Yusa menjadi anak yang tidak percaya diri dengan lingkungannya dan tidak memiliki teman, karena hasutan adiknya, Risa. Agar jangan ada yang berteman dengan orang seperti Yusa.
Dalam kesendiriannya, Yusa terus mendekat kepada Sang Pemilik Kehidupan. Menumpahkan segala keluh kesahnya kepada Sang Pencipta. Serta menuangkan apa yang ia rasakan dalam sebuah rangkaian tulisan. Meski tak dianggap, Yusa selalu berusaha berbakti kepada orangtuanya, seperti membantu membersihkan rumah, membantu ibunya berjualan, membantu ekonomi keluarga dengan memberikan sebagian hasil kerjanya menjaga toko. Ia berharap suatu saat orangtuanya bisa bangga dengannya seperti orangtuanya bangga terhadap adiknya.
Hingga akhirnya Niyusa Bina berhasil mencapai cita-citanya. Ia berada di puncak kesuksesan yang membuat orang-orang disekitarnya bangga. Bahkan orangtua dan adiknya mengakui hal tersebut. Namun, saat itu ia malah merasakan kehilangan sebagian arti dari kebahagiaan tersebut.
Gantaka Rahagi, seorang lelaki yang bermoral, namun sangat menjaga dan menghormati ayahnya. Taka, panggilannya sejak kecil merupakan anak yang pintar dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Karena rasa penasarannya itu membuat Taka masuk dalam dunia gelap. Dunia yang membuatnya berkenalan dan berteman dengan barang haram. Berulang kali Taka, berusaha keluar dari dunia tersebut namun selalu gagal. Karena Taka tidak kuat berjuang merasakan rasa sakit yang amat sangat menyiksa, dan menghadapi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk sembuh. Hingga akhirnya, Niyusa Bina menemani Taka untuk berjuang dan akhirnya berhasil melalui semua itu. Namun, saat ia dinyatakan sembuh dan sedang berada pada masa pendekatan kembali kepada Sang Maha Pencipta. Taka di haruskan dihadapkan dengan jalan takdir yang tidak terduga.
Pada akhirnya pembaca harus merasakan akhir cerita dengan perasaan campur aduk karena Taka dieksekusi hukuman mati dan Niyusa berhasil menerbitkan Novel yang dia cita-citakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI