Mohon tunggu...
Amalia Kairani Mardiana
Amalia Kairani Mardiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis menemukan makna dan menipiskan luka

Anak muda yang hobinya santai tapi maunya memberikan dampak untuk sesama. Suka hewan berbulu kecuali Anjing dan Burung. Maunya sih produktif tanpa dibatasi, tapi apalah daya setiap manusia diberikan kebebasan yang terbatas. Dalam artian, bebas dalam lingkup yang sewajarnya saja. Masih jadi Mahasiswi di Universitas Negeri Jakarta, Prodi Ilmu Komunikasi. Lebih jauh tentang saya, ada di @kairanidiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kegiatan Home Learning Terakhir di Tengah Ramadan

17 Mei 2020   20:49 Diperbarui: 17 Mei 2020   20:58 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Home Learning

 

Sejak diberitahukan lewat aplikasi bersimbol telepon hijau itu, kegiatan Home Learning SMKN 50 Jakarta resmi ditutup dan berakhir pada tanggal Jumat, 16 Mei 2020. Kegiatan sekolah, akan dilanjutkan dengan Penilaian Akhir Tahun secara daring. Mengingat situasi dan kondisi yang masih belum memungkinkan untuk melakukan aktivitas sekolah dengan normal.

Sejenak para murid bisa menghela nafas lega setidaknya satu minggu kedepan, karena pastinya akan kosong dengan berbagai macam tugas dan kelas online. Seminggu kedepan para siswa/i bisa fokus untuk family time yang sering direnggut waktunya oleh berbagai tugas akhir,dan Menikmati detik-detik Hari Raya dengan menyatukan hati dan pikiran bersama keluarga tercinta.

Semarak Ramadhan yang sebentar lagi usai, mengajarkan kita bahwa waktu akan terus berjalan tanpa menunggu apapun. Ia datang dengan izinNya dan kembali pun atas izinNya.Tak ada campur tangan makhluk, semua dirancang seindah mungkin untuk memberikan kesan dan kesempatan terindah jika memanfaatkannya.

Baik Ramadhan maupun kegiatan sekolah, memaksa kami para siswa untuk belajar dalam managerial waktu, yaitu membagi waktu untuk dua kewajiban utama. Yaitu sebagai pelajar juga sekaligus sebagai HambaNya.Sebagai pelajar kami berusaha sebaik mungkin dengan mengerahkan seluruh kemampuan dan pengetahuan untuk melaksanakan tugas akhir, dan sebagai seorang hamba Nya kami berusaha untuk melaksanakan ibadah dan kewajiban layaknya seorang muslim seperti biasanya.

Kalau ada yang kelebihan atau kekurangan diantara keduanya maka akan berimbas pada ketimpangan dan masalah sosial. Allah memanglah Maha Tahu akan apa saja yang dikerjakan HambaNya, namun Guru hanyalah manusia biasa yang diamanahkan untuk menjadi seorang pengajar sekaligus pendidik anak bangsa. Wajar jika tingkat kesabaran dan ampunan nya tak bisa dibandingi. Hal inilah yang menjadi pemicu para siswa untuk lebih menekankan pada tugas sekolah. Berbekal rasa cemas dan takut tidak naik kelas sudah cukup rasanya untuk memilih membuka buku dibanding membuka Al-Qur'an.

Saya tidak menyalahkan apalagi berpihak kepada salah satunya, namun sebagai seorang pengajar seharusnya bisa lebih bijaksana dalam menekankan program Home Learning dikala Ramadhan. Dimana di bulan ini, semua orang berlomba-lomba berbuat kebaikan dan mengumpulkan pahala,tak pantas bila kami hanya mengejar nilai dan raport saja. 

Maka kedepannya, semoga bisa menjadi pengingat dan koreksi bersama, bukan hanya menempatkan standardisasi kepentingan dunia namun juga berusaha menyeimbangkan urusan akhirat. In syaa Allah siswa/i bukan hanya pintar dan cerdas dalam persoalan akademis namun juga berbudi dan berakhlak yang baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun