Mohon tunggu...
Paddyappa
Paddyappa Mohon Tunggu... Konsultan - Kelahiran Medan Sumatera Utara, Tamat SD Taman Siswa, SLTP N 30 Medan Asam Kumbang, Kuliah S2 di Universitas Indonesia (UI) Deppk Jawa Barat

Kelahiran Medan Sumatera Utara, Tamat SD Taman Siswa, SLTP N 30 Medan Asam Kumbang, Kuliah S2 di Universitas Indonesia (UI) Deppk Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perkuat Keamanan Nasional, Presiden Kebut Alusista Modern

28 Januari 2020   14:18 Diperbarui: 28 Januari 2020   14:31 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Pentingnya Alutsista Yang Canggih

Alutsista atau yang kita kenal dengan Alat Utama Sistem Persenjataan, merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga keamanan dan kedaulatan suatu Negara. Disamping terdapat berbagai faktor lainnya, namun suatu Negara yang memiliki Alutsista memadai dan menyesuaikan dengan perkembangan jaman alias Modern, pasti memiliki nilai tersendiri di mata Negara lain yang membuat Negara lain berpikir panjang untuk menganggu kedaulatan suatu negara, hal tersebut kemungkinan yang membuat Presiden Jokowi sangat serius dalam pengadaan Alutsista dalam Negeri. 

Dengan alokasi anggaran Rp.131,2 triliun dalam APBN untuk Kementerian Pertahanan, seharusnya pengadaan Alutsista yang modern dan canggih dengan berbagai teknologi mutakhir bisa di wujudkan, serta mendorong produksi pertahanan yang strategis bisa dikembangkan di dalam Negeri. Kita sepakat dengan semangat Presiden yang memiliki mimpi besar terkait dengan Alutsista Indonesia, hal ini harusnya menjadi perhatian Kementerian dan Lembaga terkait, baik Kementerian Pertahanan, PT PAL Indonesia, LIPI, PT Dirgantara Indonesia, BPPT, dan lembaga lainnya.

Alugoro Kapal Selam Buatan Dalam Negeri

Indonesia melalui PT PAL Indonesia bersama  Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering  (DSME) telah berhasil membuat Kapal Selam dengan nama Alugoro, Kapal Selam Alugoro menjadi kebanggan tersendiri untuk Indonesia, hal ini membuat Indonesia satu-satunya Negara di Kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun Kapal Selam. Kapal Selam Alugoro sendiri memiliki spesifikasi panjang 61,3 meter, kecepatan maksimal saat menyelam 21 knot, dan kecepatan maksimal di permukaan 12 knot. Kapal Selam Alugoro telah menjalani berbagai proses pengujian seperti Harbour Acceptance Test (HAT) dan Sea Acceptance Test (SAT). 

Hal ini membuat Presiden Jokowi langsung berkunjung dan melihat langsung keberhasilan putra putri terbaik Indonesia yang telah berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan produk Alutsista Kapal Selam Alugoro. Dalam kunjungan Presiden ke Surabaya Jawa Timur, Senin 27 Januari 2020, yang salah satu agenda mengunjungi PT PAL Indonesia untuk melihat Kapal Selam Alugoro, Presiden menegaskan ingin memastikan bahwa kebijakan pengembangan Alutsista tidak sekedar untuk pertahanan semata atau belanja pertahanan saja, namun juga harus merespon perkembangan teknologi dunia. 

Selain Kapal Selam Alugoro di publish, putra putri terbaik negeri ini terlebih dahulu menyelesaikan pembuatan dan uji coba pesawat terbang tanpa awak (drone) dengan nama elang hitan atau black eagle di pangkalan udara Halimperdanakusuma, Jakarta. Drone jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) merupakan karya bersama antara BPPT, Balitbang Kemenhan, TNI AU, ITB, PT. Dirgantara Indonesia dan PT. LEN (Persero). 

Drone buatan anak bangsa ini nantinya, akan dipergunakan untuk kepentingan meliter, baik dalam hal pengamatan wilayah (survailence), penanganan hujan buatan, dan mampu menggantikan pesawat tempur yang disebut dengan Unnamed Combat Aerial Vehicle.   

Dengan berbagai terobosan dan didukung dengan anggaran yang cukup besar, kita berharap Kemajuan industri pertahanan Indonesia mampu berkembang pesat di era Pemerintahan Presiden Jokowi. Dibandingkan era-era sebelumnya, komitmen industri Alutsista di era Jokowi menemui titik kemajuan yang jauh lebih baik, baik dari sisi anggaran, maupun dari sisi dukungan kebijakan. 

Hal ini ditandai dengan kemunculan industri pertahanan swasta selain badan usaha milik negara (BUMN), terutama pasca penerbitaan UU Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan. Dengan perkembangan industri pertahanan kita yang semakin pesat dan baik, serta ekosistem industri pertahanan lokal terus di perbaiki, kita berharap ketergantungan pada produk impor di sektor pertahanan semakin berkurang dengan memanfaatkan produk industri dalam negeri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun