Mohon tunggu...
Kaila Nazuwa
Kaila Nazuwa Mohon Tunggu... Mahasiswi

Saya seorang Mahasiswi yang memiliki hobi mendengarkan musik dan suka membaca komik/novel. Saya juga memiliki semangat yang tinggi dan ketekunan dalam belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perilaku Korupsi yang Tak Disadari di Lingkungan Kampus dan Dampaknya pada Integritas Akademik

4 Oktober 2025   22:45 Diperbarui: 4 Oktober 2025   22:45 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar (Perilaku Menyontek (Sumber: Pexels))

Korupsi Akademik: Ancaman terhadap Integritas Pendidikan Tinggi

Tindakan korupsi di lingkungan perguruan tinggi merupakan persoalan yang sangat serius karena dapat merusak mutu pendidikan sekaligus mencederai integritas dunia akademik. Berbagai bentuk korupsi sering kali terjadi tanpa disadari di kalangan mahasiswa, seperti melakukan kecurangan saat ujian, menitipkan absen kepada teman, melakukan plagiarisme dalam tugas, hingga memberikan gratifikasi kepada dosen demi memperoleh nilai yang lebih baik atau kemudahan dalam urusan administrasi. 

Walaupun terlihat sebagai pelanggaran kecil, perbuatan tersebut sejatinya sudah termasuk dalam kategori korupsi karena mengabaikan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan keterbukaan yang seharusnya menjadi landasan utama dalam kegiatan akademik. Dampak dari praktik semacam ini tidak hanya dirasakan oleh individu pelaku atau lembaga pendidikan, tetapi juga menimbulkan ketidakadilan bagi mahasiswa lain yang berusaha secara jujur untuk meraih prestasi dan hasil belajar yang layak.

Dampak Korupsi terhadap Dunia Akademik dan Moral Mahasiswa

Dampak yang ditimbulkan oleh praktik korupsi di lingkungan kampus sangat luas dan bersifat mendalam. Korupsi tidak hanya mengganggu jalannya proses pembelajaran, tetapi juga menurunkan mutu pendidikan serta memperburuk moral dan etika para mahasiswa. Sistem akademik menjadi tidak sehat karena proses penilaian kehilangan objektivitas, sehingga hasil prestasi yang diperoleh mahasiswa tidak lagi mencerminkan kemampuan dan usaha sebenarnya. Lebih jauh lagi, tindakan korupsi di perguruan tinggi dapat menodai nama baik institusi, meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan, serta melemahkan budaya akademik yang seharusnya dibangun di atas nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, dan tanggung jawab. 

Apabila praktik semacam ini terus dibiarkan, mahasiswa yang terbiasa dengan perilaku koruptif di lingkungan kampus berpotensi membawa kebiasaan tersebut ke dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat, yang pada akhirnya dapat mengancam pembangunan moral, sosial, serta integritas bangsa secara keseluruhan.

Peran Perguruan Tinggi dalam Membangun Budaya Anti Korupsi

Untuk mengatasi permasalahan ini, penerapan pendidikan anti korupsi di lingkungan perguruan tinggi perlu diperkuat melalui berbagai program yang berfokus pada penanaman nilai-nilai integritas, etika, serta tanggung jawab dalam diri mahasiswa. Sebagai lembaga pendidikan, kampus memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk karakter generasi muda agar tumbuh menjadi individu yang jujur, bermoral, dan memiliki komitmen tinggi terhadap kejujuran. Peningkatan kesadaran mengenai bahaya korupsi serta pembiasaan disiplin dalam aktivitas akademik sehari-hari menjadi faktor penting dalam mencegah berkembangnya perilaku koruptif di kalangan mahasiswa. 

Dengan demikian, pembentukan budaya anti korupsi tidak hanya sebatas pada aspek pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan sikap dan perilaku nyata. Hasil berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan budaya akademik yang berintegritas melalui pelaksanaan pendidikan anti korupsi yang dirancang secara sistematis, terencana, dan berkelanjutan sehingga nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab dapat benar-benar tertanam dalam diri setiap mahasiswa.

Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan dalam Menegakkan Budaya Anti Korupsi

Dengan demikian, mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan dapat menjalankan perannya secara bertanggung jawab dengan menjunjung tinggi nilai kejujuran serta menolak segala bentuk praktik korupsi dalam kehidupan akademik maupun sosial. Mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai integritas, etika, dan transparansi, karena dari merekalah lahir generasi penerus yang akan menentukan arah masa depan bangsa. Komitmen dan partisipasi aktif mahasiswa dalam menegakkan budaya anti korupsi menjadi faktor utama dalam mewujudkan lingkungan kampus yang bersih, adil, dan berintegritas. Dengan sikap tersebut, mahasiswa tidak hanya berkontribusi pada terciptanya suasana akademik yang sehat, tetapi juga turut berperan penting dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik, berkeadilan, dan bebas dari korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun