Mohon tunggu...
Nadhya Shafwah
Nadhya Shafwah Mohon Tunggu... mahasiswi -

Sebulir pasir yang ingin kokoh di tembok peradaban.. Mencoba menceritakan liku-liku kehidupan dari sudut lain pandangan orang-orang..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Stop Liberalisasi Keluarga!

19 Januari 2012   02:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:42 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13269392931457590143

Keluarga adalah institusi terkecil di masyarakat. Dari keluargalah awal generasi penerus terbentuk. Kualitas generasi ini ditentukan oleh pengajaran dan pembinaan didalam keluarga. Itulah sebabnya, bangunan keluarga harus kuat supaya mampu menghasilkan generasi yang tangguh. Dalam Islam, keluarga ibarat benteng pertahanan terakhir dalam menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang akan merusak dan menghancurkan tatanan masyarakat. Keluarga adalah ikatan terkuat yang berfungsi sebagai pranata awal pendidikan primer, dengan ayah dan ibu sebagai sumber pengajaran pertama. Keluarga juga berfungsi sebagai wadahpaling ideal untuk mencetak generasi unggulan, yakni generasitakwa, cerdas dan siap memimpin umat membangun peradaban ideal di masa depan.

Faktanya kini, tak sedikit keluarga yang goyah bahkan terguncang, hingga angka perceraian dan trend single parent terus meningkat. Angka perceraian di Indonesia sendiri terbilang sangat tinggi, bahkan saat ini telah mencapai rekor tertinggi di Asia Pasifik. Sudah bisa ditebak, dampak kehancuran keluarga berujung pada kenakalan anak dan remaja. Hal ini tentu saja akan menjadi ancaman serius bagi umat dan bangsa secara keseluruhan di masa depan.

Ada banyak faktor memang mengapa kondisi diatas bisa terjadi. Mulai dari lemahnya akidah dan pemahaman aturan-aturan Islam serta konsep pernikahan dan keluarga, adanya ide emansipasi atau keadilan dan kesetaraan gender (KKG) yang menjauhkan para muslimah dari penyempurnaan peran ibu, hingga gencarnya serangan pemikiran dan budaya sekuler yang rusak dan merusak akibat paham liberalisme yang menawarkan kebebasan. Selain itu, sistem kapitalisme berperan besar bagi kehancuran keluarga Indonesia. Banyak pernikahan yang dipertahankan untuk alasan ekonomi semata. Yang paling menyedihkan, faktor ekonomi menjadi penyebab tertinggi kasus perceraian beberapa tahun terakhir, terutama pada 2011.

Maka, perlu adanya upaya serius menyelamatkan keluarga dan generasi Indonesia dari arus kapitalisme dan liberalisasi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari bahaya kehancuran benteng pertahanan terakhir umat yang darinya terlahir generasi-generasi pemimpin masa depan. Yakni dengan melakukan pencerdasan umat dengan Islam kaaffah, sehingga Islam dipahami secara utuh sebagai solusi atas masalah kehidupan manusia. Serta membangun kesadaran pentingnya menyelesaikan permasalahan ini secara sistemik yaitu dengan mengganti sistem kapitalis-sekuler dengan sistem yang berasal dari sang pencipta yaitu dengan sistem Islam. Wallahua’lam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun