Solat tepat waktu
                                                              Kafka hafidz rozqi
       Lukisan ini memiliki konsep yang jelas, yaitu menggambarkan seseorang yang
 sedang melaksanakan salat di dalam masjid. Beberapa elemen utama yang dapat
diidentifikasi adalah seorang pria yang mengenakan baju hijau dan sarung kuning,
sebuah mihrab di bagian tengah, serta dua elemen di bagian atas yang berupa tulisan
"Allah" dan sebuah jam dinding. Warna-warna yang digunakan cukup beragam, dengan
dominasi biru pada dinding, hijau pada lantai, dan beberapa elemen lain yang
memberikan kontras yang cukup baik. Secara keseluruhan, lukisan ini mampu
menyampaikan pesan spiritual dengan cukup baik, tetapi ada beberapa aspek yang bisa
ditingkatkan agar lebih estetik dan realistis.
        Salah satu aspek yang bisa diperbaiki adalah proporsi dan anatomi tokoh utama.
Saat ini, tubuh terlihat agak kaku dan kurang mengikuti bentuk alami manusia, terutama
pada bagian wajah dan tangan. Wajah tampak sangat sederhana tanpa detail yang
cukup untuk menampilkan ekspresi atau fitur wajah yang lebih jelas. Hal ini bisa
diperbaiki dengan menambahkan sedikit gradasi warna atau garis yang lebih tegas
untuk membentuk mata, hidung, dan mulut secara lebih proporsional. Begitu juga
dengan tangan yang tampak kurang memiliki dimensi yang jelas, sehingga terlihat
seperti menyatu dengan tubuhnya. Jika tangan tersebut sedang memegang sesuatu,
seperti buku doa atau tasbih, maka lebih baik ditampilkan dengan lebih jelas agar
maksudnya lebih mudah dipahami.
       Perspektif dalam lukisan ini juga masih bisa diperbaiki. Karpet merah yang
mengarah ke depan sudah memberikan sedikit efek kedalaman, tetapi tubuh orang yang
sedang salat tidak sepenuhnya mengikuti perspektif tersebut, sehingga terlihat agak
datar. Selain itu, mihrab yang berada di tengah terlihat cukup baik dalam memberikan
penanda bahwa ini adalah bagian dalam masjid, tetapi dapat dibuat lebih detail dengan tambahan garis atau bayangan untuk memberikan kesan lebih nyata. Bagian atas
mihrab juga bisa diperjelas bentuknya agar lebih menyerupai struktur arsitektur khas
masjid, yang biasanya memiliki lebih banyak ornamen atau ukiran.
       Dari segi pewarnaan, ada upaya untuk membedakan antara objek utama dan
latar belakang, tetapi warna-warna yang digunakan masih tampak kurang rata dan
sedikit kasar. Misalnya, bagian langit-langit yang berwarna kuning terlihat kurang
menyatu dengan bagian biru dinding, menciptakan batas yang kurang halus. Jika
gradasi warna atau teknik blending diterapkan, peralihan antara warna-warna ini bisa
tampak lebih alami. Selain itu, angka pada jam dinding di bagian atas terlihat tidak
terlalu rapi, dengan penempatan yang kurang proporsional. Jika ini adalah jam yang
menunjukkan waktu salat, mungkin akan lebih baik jika dibuat lebih jelas dengan angka
yang lebih rapi dan jarum jam yang lebih tegas.
     Terlepas dari beberapa kekurangan teknis, lukisan ini memiliki nilai artistik dan
pesan yang kuat. Konsep yang diangkat sangat bermakna, terutama dalam
menggambarkan suasana spiritual dan kesungguhan dalam ibadah. Dengan beberapa
perbaikan dalam hal proporsi, perspektif, dan teknik pewarnaan, lukisan ini bisa lebih
baik dalam menyampaikan pesan dan memberikan tampilan yang lebih estetis. Jika
pelukis ingin meningkatkan kualitas karyanya, mungkin bisa mencoba memperhatikan
detail kecil, seperti tekstur kain pada baju dan sarung, bayangan untuk menambah
dimensi, serta penggunaan warna yang lebih halus agar hasil akhirnya lebih realistis
dan enak dipandang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI