Mohon tunggu...
Kafka Hafidz Rozki
Kafka Hafidz Rozki Mohon Tunggu... Pelajar

Saya suka memancing dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Solat tepat waktu

21 Februari 2025   09:26 Diperbarui: 21 Februari 2025   09:26 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

                                                                                                                           Solat tepat waktu

                                                                                                                           Kafka hafidz rozqi


              Lukisan ini memiliki konsep yang jelas, yaitu menggambarkan seseorang yang

 sedang melaksanakan salat di dalam masjid. Beberapa elemen utama yang dapat

diidentifikasi adalah seorang pria yang mengenakan baju hijau dan sarung kuning,

sebuah mihrab di bagian tengah, serta dua elemen di bagian atas yang berupa tulisan

"Allah" dan sebuah jam dinding. Warna-warna yang digunakan cukup beragam, dengan

dominasi biru pada dinding, hijau pada lantai, dan beberapa elemen lain yang

memberikan kontras yang cukup baik. Secara keseluruhan, lukisan ini mampu

menyampaikan pesan spiritual dengan cukup baik, tetapi ada beberapa aspek yang bisa

ditingkatkan agar lebih estetik dan realistis.



               Salah satu aspek yang bisa diperbaiki adalah proporsi dan anatomi tokoh utama.

Saat ini, tubuh terlihat agak kaku dan kurang mengikuti bentuk alami manusia, terutama

pada bagian wajah dan tangan. Wajah tampak sangat sederhana tanpa detail yang

cukup untuk menampilkan ekspresi atau fitur wajah yang lebih jelas. Hal ini bisa

diperbaiki dengan menambahkan sedikit gradasi warna atau garis yang lebih tegas

untuk membentuk mata, hidung, dan mulut secara lebih proporsional. Begitu juga

dengan tangan yang tampak kurang memiliki dimensi yang jelas, sehingga terlihat

seperti menyatu dengan tubuhnya. Jika tangan tersebut sedang memegang sesuatu,

seperti buku doa atau tasbih, maka lebih baik ditampilkan dengan lebih jelas agar

maksudnya lebih mudah dipahami.



              Perspektif dalam lukisan ini juga masih bisa diperbaiki. Karpet merah yang

mengarah ke depan sudah memberikan sedikit efek kedalaman, tetapi tubuh orang yang

sedang salat tidak sepenuhnya mengikuti perspektif tersebut, sehingga terlihat agak

datar. Selain itu, mihrab yang berada di tengah terlihat cukup baik dalam memberikan

penanda bahwa ini adalah bagian dalam masjid, tetapi dapat dibuat lebih detail dengan tambahan garis atau bayangan untuk memberikan kesan lebih nyata. Bagian atas

mihrab juga bisa diperjelas bentuknya agar lebih menyerupai struktur arsitektur khas

masjid, yang biasanya memiliki lebih banyak ornamen atau ukiran.


             Dari segi pewarnaan, ada upaya untuk membedakan antara objek utama dan

latar belakang, tetapi warna-warna yang digunakan masih tampak kurang rata dan

sedikit kasar. Misalnya, bagian langit-langit yang berwarna kuning terlihat kurang

menyatu dengan bagian biru dinding, menciptakan batas yang kurang halus. Jika

gradasi warna atau teknik blending diterapkan, peralihan antara warna-warna ini bisa

tampak lebih alami. Selain itu, angka pada jam dinding di bagian atas terlihat tidak

terlalu rapi, dengan penempatan yang kurang proporsional. Jika ini adalah jam yang

menunjukkan waktu salat, mungkin akan lebih baik jika dibuat lebih jelas dengan angka

yang lebih rapi dan jarum jam yang lebih tegas.



          Terlepas dari beberapa kekurangan teknis, lukisan ini memiliki nilai artistik dan
pesan yang kuat. Konsep yang diangkat sangat bermakna, terutama dalam
menggambarkan suasana spiritual dan kesungguhan dalam ibadah. Dengan beberapa
perbaikan dalam hal proporsi, perspektif, dan teknik pewarnaan, lukisan ini bisa lebih
baik dalam menyampaikan pesan dan memberikan tampilan yang lebih estetis. Jika
pelukis ingin meningkatkan kualitas karyanya, mungkin bisa mencoba memperhatikan
detail kecil, seperti tekstur kain pada baju dan sarung, bayangan untuk menambah
dimensi, serta penggunaan warna yang lebih halus agar hasil akhirnya lebih realistis
dan enak dipandang.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun