Low vision merupakan kemampuan mata untuk melihat sebagian atau ”kurang awas”; salah satu bentuk gangguan penglihatan yang tidak dapat dibantu dengan menggunakan kacamata. Jarak pandang maksimal untuk penyandang low vision adalah 6 meter dengan luas pandangan maksimal 20° (derajat). Penyandang low vision hanya kehilangan sebagian penglihatannya dan masih memiliki sisa penglihatan yang dapat digunakan untuk beraktivitas.
Definisi dari WHO tentang Low Vision, menyebutkan, jika kacamata biasa atau lensa kontak tidak dapat mengembalikan ketajaman penglihatan seseorang ke keadaan normal, berarti ada kerusakan pada sistem penglihatannya, orang tersebut dikatakan menderita low vision. Tajam penglihatannya setelah koreksi refraktif >3/60 – <3> Menulis dan membaca dalam jarak dekat, Hanya dapat membaca huruf berukuran besar, Memicingkan mata atau mengerutkan dahi ketika melihat di bawah cahaya yang terang, Terlihat tidak menatap lurus ke depan ketika memandang sesuatu, Kondisi mata tampak lain, misalnya terlihat berkabut atau berwarna putih pada bagian luar. Nah, berbicara tentang low vision, ada kisah kehidupan seorang anak dari Pangandaran yang menyandang low vision. Gadis cilik ini terbilang ajaib; karena telah selamat dari terjangan Tsunami beberapa waktu yang lampau di Pantai Pangandaran. Namanya Sarah ... Siapakah Sarah? Kenapa harus dijuluki Sarah Tsunami? Baca: Sarah Tsunami, Siapa? Itulah sekilas informasi kesehatan tentang 5 (lima) Ciri-ciri Umum Low Vision. Semoga bermanfaat ... --- Sumber: http://www.kliksoreang.com/2014/09/5-lima-ciri-ciri-umum-low-vision.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H