Mohon tunggu...
Juwita Nur Fadhila
Juwita Nur Fadhila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Keperawatan Universitas Indonesia

Perawat profesional lahir dari pendidikan yang bermutu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Perawat Covid-19

19 Desember 2021   17:55 Diperbarui: 19 Desember 2021   18:53 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Covid-19 pertama kali ditemukan menyebar di wilayah Wuhan, China pada Desember 2019. Penyebarannya yang cepat dan tingkat kematian yang tinggi membuat perawat harus maju sebagai garda terdepan dalam menangani pasien covid-19. Perawat berperan penting dalam memberikan asuhan keperawatan yang holistik kepada pasien pandemi covid-19 (Fawaz dkk, 2020). 

Menurut Berman (2016) peran perawat dapat meliputi caregiver, communicator, teacher, client advocate, counselor, change agent, dan leader. Penerapan peran tersebut juga disesuaikan dengan keadaan pandemi covid-19.

Sebagai care giver, perawat memberikan pelayanan dan perawatan yang optimal seperti memeriksa pasien secara berkala, mengatur infus pasien, memperhatikan kebutuhan cairan dan oksigenasi pasien, mengubah posisi baring pasien, dan menyuapi pasien yang tidak dapat makan mandiri (Xiao Zhiying dkk, 2021). 

Perawat juga tidak segan-segan dalam membantu pasien eliminasi hingga memenuhi kebutuhan perawatan diri pasien. Dalam memberikan pelayanan ini, perawat bersikap empati dengan memposisikan dirinya pada posisi pasien untuk merasakan yang dirasakan oleh pasien (Berman, 2016).

Keterbatasan perawat dalam menunjukan sikap caring akibat penggunaan APD (alat pelindung diri), masker, dan aturan menjaga jarak tidak membuat perawat kehilangan cara dalam memberikan dukungan emosional terhadap pasien covid-19. Perawat dapat memberikan dukungan melalui kertas yang berisi ucapan penyemangat. 

Selain itu perawat juga dapat memberikan isyarat tanda cinta dengan menggunakan gerakan tubuh atau tangan yang berbentuk love. Sikap caring lainnya yang dapat ditunjukan oleh perawat dapat berupa tindakan seperti menemani pasien, memperhatikan asupan makan dan minum bahkan kalau diperlukan akan menyuapinya, serta membantu pasien mobilisasi termasuk berjalan atau keluar ruangan.

Jauh dari keluarga dan tidak diperbolehkannya keluarga untuk mengunjungi pasien covid-19 membuat pasien merasa kesepian dan kurang semangat. Sebagai komunikator, perawat dapat menjadi penghubung antara pasien dan keluarga dengan mengabarkan keadaan pasien melalui sambungan telepon. Selain itu, perawat juga dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi berupa fitur video call untuk membantu pasien melepas rasa rindu dengan keluarga.

Sebagai advokat, perawat akan dihadapkan tantangan terhadap hak-hak pasien (Xiao Zhiying dkk, 2021). Hal ini membuat perawat perlu menawarkan dan mendiskusikan pilihan rencana tindakan sebelum menangani pasien covid-19. Namun, hal ini tidak berlaku kepada pasien covid-19 yang kritis dan perlu penanganan cepat. Perawat juga perlu menjaga privacy dan keamanan data pribadi pasien covid-19 serta memastikan bahwa perawatan yang diterima oleh pasien merupakan bantuan yang dibutuhkan pasien.

Penyakit covid-19 merupakan jenis penyakit baru sehingga belum terlalu banyak jurnal dan buku keperawatan yang membahas. Ditambah, belum ditemukannya obat untuk pasien covid-19 membuat perawat harus menggunakan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang dimilikinya untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan dari pasien covid-19. Hal ini membuat perawat harus senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya.

Sebagai konselor, perawat berperan sebagai pemberi dukungan, motivasi, saran, dan nasihat atas masalah yang dihadapi pasien. Pada pandemi covid-19, masalah pasien yang sering terjadi adalah berkaitan dengan kecemasan dan ketakutan pasien akan kematian dan bahaya covid-19. Perawat dapat memberikan motivasi dan dukungan penyemangat untuk menghilangkan kecemasan dari pasien. Perawat juga dapat menjelaskan tentang pentingnya berpikiran positif selama menjalani perawatan.

Kemajuan teknologi yang memudahkan pencarian informasi terkadang membuat mudahnya berita hoax yang beredar di masyarakat. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi dan stigma masyarakat terkait penyakit covid-19. Perawat sebagai agen perubahan dapat meluruskan persepsi dan stigma masyarakat dengan melakukan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit covid-19 dan pencegahannya. Selain itu, perawat juga dapat menjadi pusat informasi yang aktual seputar penyakit covid-19 yang aktual dan terpercaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun