Mohon tunggu...
Juwaybo
Juwaybo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Antara Pembangunan Papua dan Gangguan KKB

10 September 2018   09:06 Diperbarui: 10 September 2018   09:25 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Tanah Papua tanah yang kaya surga kecil jatuh ke bumi, seluas tanah sebanyak madu adalah harta harapan. Tanah papua tanah leluhur, di sana aku lahir bersama angin bersama daun Aku di besarkan". Demikian lirik sebuah lagu yang diciptakan sebagai bukti kekayaan alam Papua.

Begitu nama Papua disebut, yang terbayang di benak kita adalah sebuah pulau nan menawan. Alam yang indah, alami, asri, tenang dan damai. Sebuah tempat yang dirindukan oleh berjuta jiwa. Benarlah lagu Edo Kondologit yang menyebut Papua sebagai surga kecil yang jatuh ke Bumi.

Papua menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan, baik domestik maupun manca negara. Apalagi sejak berbagai even digelar setiap tahunnya untuk mempromosikan kekayaan budaya di tanah Papua dalam gelaran bertajuk festival-festival yang telah masuk dalam agenda tahunan pariwisata nasional yang kalendernya ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Pada saat ini pembangunan sarana dan prasarana transportasi  di Papua tak henti hentinya dilaksanakan, semua  dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk menuju kemakmuran.

Pemerintah terus membangun infrastruktur di Papua secara berkesinambungan guna membuka keterisolasian wilayah-wilayah pedalaman dan pesisir. Program Program  nyata pemerintah dilakukan untuk memperkuat atau memajukan peningkatan ekonomi daerah.

Dalam tiga tahun terakhir 4.325 Km Jalan telah dibangun, 30 pelabuhan baru, 7 bandara baru, 7,8 juta penduduk papua telah mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, 360.000 pelajar di Papua menikmati pendidikan gratis, pertumbuhan ekonomi 9,21 persen dan menjadi daerah dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.

Berdasarkan data Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Trans Papua di Provinsi Papua, yang kondisinya sudah aspal panjangnya 1.581,04 km. Sedangkan yang kondisinya tanah atau non aspal 1.324,72 km, dan yang masih hutan masih ada 353,7 km atau 10,85 persen lagi. Pemerintah akan menggenjot pembangunan di Papua dan Papua Barat tahun 2019 (Berdasarkan Data Bappenas). Hal itu tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019.

Kegiatan prioritas yang akan dilakukan melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, serta peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan kontekstual Papua.astradisional yang bernama "Pasar Mama-mama Papua" di Kota Jayapura didirikan untuk mengakomodir perekoniman tradisional masyarakat, peyerahan sertifikat tanah dengan membagikan sebanyak 3.331 sertifikat tanah, penyerahan Kartu Indonesia Sehat hingga Kartu Indonesia Pintar.

Untuk meningkatkan pembangunan di wilayah perbatasan RI-PNG di bangun Jembatan Youtefa yang menghubungkan Kota Jayapura dengan Holtekam menuju Muara Tami pos lintas batas di Skouw. Jembatan ini bisa memperpendek jarak yang semula di tempuh dalam waktu 2,5 jam nantinya cukup ditempuh 1 jam saja.

Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) dengan beberapa fasilitas pendukung lainnya salah satunya adalah Pasar Skouw.

Area perbatasan antara Negara ini akan dijadikan sebagai sentra pertumbuhan ekonomi termasuk di wilayah Skouw-Wutung yang meliputi pasar dan area komersial seluas 3600 meter persegi, fasilitas umum (rest area, ATM Center, Masjid, Gereja), fasilitas sosial (plaza dan ruang terbuka hijau, gedung serbaguna, foodcourt, parkir kendaraan), mess pegawai, wisma Indonesia dan pos TNI/POLRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun