Mohon tunggu...
Jusuf Kristianto
Jusuf Kristianto Mohon Tunggu... -

Saya seorang Dosen, peneliti, yang juga seorang dokter.alumni dari Universitas Indonesia, mempunyai kesempatan mengambil masterdegree dibidang HRD,Hospital Marketing, Quality Improvement seorang pemerhati kesehatan khususnya Mutu Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Panjang Umur dengan Belajar dari Kisah Sakit Orang Tua

29 April 2014   17:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:04 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seorang dokter yang terkenal smart dan sudah berhasil mencapai pendidikan S3, terkaget kaget ketika general check up yang wajib dilakukan oleh tempat tugasnya menunjukan dia menderita tekanan darah tinggi, selidik punya selidik dia menyadari bahwa disaat umur sudah lanjut ayahnyapun menderita tekanan darah tinggi diperberat dengan berat badan yang melebihi dari Body Mass Index dari pada manusia umumnya. Upaya keras untuk diet dan mengatur pola makannya dan akhirnya menerima kenyataan untuk minum obat karena menderita tekanan darah tinggi ringan membuat kehidupannya bertambah nyaman dan dapat berkarya terus sebagai seorang Dokter dan dosen.

Dalam perjalan hidup manusia, panjang umur adalah dambaan setiap orang. Berbagai cara dilakukan oleh beberapa orang dengan berbagai cara, dan tidak sedikit pula banyak yang menghambur hamburkan uang agar dapat hidup abadi

Padahal ada cara yang lebih mudah dan sangat murah yaitu belajar hidup sehat, dari pola makan dan gaya hidup agar kita sehat.Tetapi yang tidak penting adalah mempelajari musuh utama kita yang telah membuat orang tua kita sakit sakitan atau merenggut nyawa orang tua kita.

Mungkin saat ini anda masih sehat dan belum merasakan apa apa.tetapi kita tidak pernah menyadari sebenarnya bayang bayang penyakit sudah mengintai dan menunggu saat anda dalam kelemahan tubuh. Contoh yang paling sering dimasyarakat yaitu Obesitas/ kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Anak dikatakan obesitas jika bila beratnya lebih dari 20% dari berat idealnya. Celakanya, faktor keturunan dapat mepengaruhi terjadinya kegemukan.

Dari data penelitian hampir semua orang melupakan penyakit yang diidap oleh orangtuanya , padahal jika kita belajar lebih awal tentang penyakit turunan kita, maka kita akan lebih cepat mengantisipasi keadaan tubuh  kita dan mulai mengkoreksinya sedini mungkin dan sebelum terlanjur. Untuk itulah sangat penting, belajar dari sakit oring tua kita dengan menyelusuri penyakit yang diidap oleh orang tua kita maupun nenek dan kakek kita.

Penyakit Menurun/Genetik merupakan sifat yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya,  tidak menular, dan penyakit genetik hingga saat ini belum dapat disembuhkan. Untuk itu kembali kita diingatkan untuk melihati sejarah penyakit genetik tertentu dengan menelusuri silsilah dalam keluarga.

Evaluasi Kesehatan Keluarga

1. Catat kondisi kesehatan diri sendiri dan keluarga Anda, termasuk: orang tua, saudara kandung, nenek dan kakek.

2. Catat semua masalah kesehatan termasuk saat dinyatakan menderita /mengidap suatu penyakit.

Beberapa penyakit keturunan yang perlu diwaspadai, antara lain:

1.Diabetes,

2.Alergi

3.Asma

4.Gangguan pendengaran

5.Ganguan penglihatan

6.Gangguan peredaran darah; baik tekanan darah rendah (hipotensi) atau tinggi (hipertensi)

7.Serangan jantung.

8.Stroke, terutama jika muncul di bawah usia 50 tahun.

9.Kesehatan mental. Kepikunan di bawah usia 50 tahun bisa menjadi penyakit turun-temurun, begitu pula dengan kesulitan belajar dan gangguan perilaku tertentu

10.Infertilitas atau keguguran beruntun

11.Kanker seperti: kanker rahim, payudara, usus besar, dan prostat.

Faktor Penguat terjadinya penyakit dan perlu diperhatikan

1. Usia.saat orang tua atau keluarga lain saat terjangkit contoh klasik tekan darah tinggi, atau penyakit jantung, contoh extrim penyakit kanker, jika diusia dibawah umur 50 tahun, perlu pertimbangan khusus agar kita melakukan pola hidup sehat dan pola makan yang ketat diusia tersebut.

2. Golongan darah. Beberapa penelitian menunjukan jika mempunya golongan darah yang sama dengan orang tua yang menderita suatu penyakit akan membuat resiko ternjangkit lebih

Beberapa contoh penyakit yang diturunkan yang perlu kita waspadai

Asma merupakan penyakit keturunan. Dari sebuah penelitian ditemukan, 30% penyakit asma diturunkan orangtua. Faktor ibu ternyata lebih kuat menurunkan asma dibandingkan dengan bapak. Penelitian lainnya menyebutkan, orangtua penderita asma kemungkinan 8-16 kali menurunkan asma dibandingkan dengan orangtua yang tidak asma

Alergi pada anak sebagian besar disebabkan faktor keturunan. Jika kedua orangtua mempunyai alergi, kemungkinan anak terserang alergi sekitar 80%. jika hanya salah satu orangtua yang punya alergi, kemungkinannya menurun menjadi 30%.

Diabetes/ Kencing Manis. Penyakit ini juga merupakan penyakit keturunan. Jika salah satu orangtua atau keduanya mengidap penyakit ini maka kemungkinan anak-anaknya akan mengalami risiko menderita penyakit yang sama sebanyak 40%

Hipertensi,penyebab tekanan darah tinggi adalah faktor keturunan. Meski kemungkinannya kecil, kita tetap harus biasa mencegah sedini mungkin dan sebelum terjadi suatu penyakit.

Kolesterol tinggi

Kolesterol tinggi juga dapat menurun. Kolesterol memang sebuah jenis lemak yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan beberapa hal, namun tidak baik jika dalam jumlah yang besar. Kolesterol tinggi dapat memicu serangan jantung dan stroke. Jika ada salah satu anggota keluarga yang memiliki kadar kolesterol tinggi, dalam dunia kedokteran ini disebut sebagai Familial Hypercholesterolaemenia yang umumnya disebabkan oleh perubahan gen

Kiat kiat Mengendalikan Penyakit Keturunan

1.Manajemen gaya hidup sehat.

2.Manajemen Pola Makan. Kurangi konsumsi gula. Jangan terlalu banyak konsumsi makanan berkarbohidrat, Kurangi makan makanan yang mengandung garam dan lemak tinggi. perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan.

3.Olahraga teratur.

4.Manajemen Pola tidur dan  Hindari begadang , karena proses recovery tubuh berlangsung saat kita tidur

5.Manajeman Stress

6.Hindari mie instan,minuman berenergi,dan makanan kaleng dengan pengawet.

7.Hindari menggunakan penyedap makanan

8.Hindari minuman bersoda.

9.Mengukur tekanan darah secara berkala.

10.Kontrol Berat Badan sesuai Body Mass Index

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun