Mohon tunggu...
Jusman Dalle
Jusman Dalle Mohon Tunggu... Editor - Praktisi ekonomi digital

Praktisi Ekonomi Digital | Tulisan diterbitkan 38 media : Kompas, Jawa Pos, Tempo, Republika, Detik.com, dll | Sejak Tahun 2010 Menulis 5 Jam Setiap Hari | Sesekali Menulis Tema Sosial Politik | Tinggal di www.jusman-dalle.blogspot.com | Dapat ditemui dan berbincang di Twitter @JusDalle

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Di Balik Pengangguran yang Berkurang

8 November 2018   16:22 Diperbarui: 8 November 2018   16:24 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi (hbr.org)

Merespons lanskap baru ekonomi yang lebih akseleratif dalam agenda sosial ekonomi tersebut, pemerintah telah melakukan banyak upaya dalam memacu akselerasi pertumbuhan ekonomi digital. 

Iklim bisnis dibuat sekondusif mungkin bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di industri digital tanah air. Regulasi dan kebijakan diformulasikan untuk merangsang lahirnya startup-startup baru. 

Para pelaku ekonomi digital diberi ruang seluas-luasnya dalam berinovasi. Presiden bahkan telah merilis Perpres tentang peta jalan ekonomi digital hingga tahun 2019.

Tak ayal, ekonomi digital menjadi titik terang untuk mengakhiri perang melawan kesenjangan sosial ekonomi seperti pengangguran dan kemiskinan. Akhir perang yang tentu saja harapannya kita menangkan. 

Telah banyak negara yang membuktikan efektivitas ekonomi digital dalam mengikis pengangguran dan memangkas kemiskinan. 

Memanfaatkan daya dobrak dari sifat inklusif industri digital dalam membuka peluang-peluang ekonomi baru yang merambah secara sektoral dan spasial. Lintas industri dan melampaui batas-batas teritori.

Yang paling monumental adalah China. Dalam kurun lima tahun, China sukses menyelamatkan puluhan juta penduduknya dari tubir kemiskinan. 

Angka kemiskinan di China berkurang drastis dari 10,2% di tahun 2012 menjadi hanya tinggal 3,1% pada tahun 2017. Negera ini bahkan berambisi mewujudkan 'zero poverty' pada tahun 2020. Ambisi yang terukur. 

Xi Jinping telah membuktikan bagaimana memangkas kemiskinan secara radikal dengan memanfaatkan ekonomi digital. Salah satu resep tokcer Beijing di balik mega sukses itu adalah program ecommerce masuk desa. Digitalisasi masyarakat dan pelaku ekonomi di China terjadi secara masif dan eskalatif. 

Jack Ma, penasihat ecommerce pemerintah Indonesia sebetulnya mengharap model pengentasan kemiskinan secara digital ala China ini diadopsi di Indonesia. 

Sang taipan, mendorong produk-produk usaha kecil menengah (UKM) lokal merambah ke pasar global dalam jumlah besar dan terorganisir. Jack Ma telah berkomitmen menyediakan lapak khusus di platform Alibaba miliknya bagi produk-produk lokal Indonesia. Komitmen yang tentu saja harus dimanfaatkan oleh pemerintah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun