Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bandung 1970, Peringatan Kemerdekaan ke 25, Apa Kata Presiden Soeharto tentang Korupsi

15 Agustus 2025   23:27 Diperbarui: 15 Agustus 2025   23:27 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perayaan Kemerdekaan RI ke 25 di Kota Bandung-Repro Pikiran Rakjat, Koleksi Perpusnas-Foto: Irvan Sjafari

Nyonya Mariam Solihin melepas balon udara di Jalan Braga pada 17 Agustus 1970.  Penduduk Kota Bandung tumpah ruah ke pusat kota ikut merayakan setengah abad Kemerdekaan Republik Indonesia.

Perayaan kemerdekaan merata di setiap Rukun Kampung (RK) Kota Bandung. Para pemuda dan anak-anak mengikuti berbagai lomba kesenian dan olahraga.  Mereka memperebutkan hadiah yang disediakan RK masing-masing.

Sementara para orangtua merayakan dengan makan nasi tumpeng yang disediakan di sejumlah RK.  Nasi tumpeng ini dibuat secara gotong royong dengan biaya dihimpun secara kolektif. Meskipun demikian hiasan-hiasan di gerbang tidak semeriah perinagatan kemerdekaan RI sebelumnya. 

Pikiran Rakjat 18 Agustus 1970 menyampaikan upacara peringatan kemerdekaan dilangsungkan di Alun-alun Bandung dengan Inspektur Upacara Gubernur Solihin GP. 

Upacara dihadiri 1.200 orang termasuk dari  kesatuan dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), Angkatan Udara (AU), Polri, Hansip dan Pramuka.

Dalam pidatonya Solihin mengataan pembangunan hasilnya belum merata dirasakan rakyat. Kemampuan Pemda Jawa Barat tergantung tersedianya sumber pembaiayan terutama iuran pajak.

Sementara di Jakarta, upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI dilaksanakan di Istana Negara dipimpin langsung oleh Presiden Soeharto. Upacara itu dihadiri oleh ketiga staf angkatan dan kepala kepolisian negara.  Upacara dimulai dengan tembakan Meriam sebanyak 17 kali, diiringi suara sirene, beduk dan lonceng selama satu menit.

Ketua DPR-GR HA Sjaichu membacakan naskah asli proklamasi.  Soeharto juga menerima aubade pelajar ibukota dalamnya dilanjutkan resepsi kemerdekaan.

Dalam pidatonya Soeharto mengatakan baru sebagian kecil dari rakyat Indonesia menikmati hasil kemerdekaan. Sebagian rakyat tinggal di rumah yang buruk dan kampung kotor.

"Kita harus membangun masyarakat baru yang lebih toleransi dan lebih terbuka. Kita harus mengembangkan stabilitas nasional yang tertib dan dimanis di bidang politk, ekonomi dan sosial," ujar Soeharto dalam pidatonya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun