Mohon tunggu...
Junirullah
Junirullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Nama lengkap Junirullah - Nama panggilan Jun - Profesi IT dan Seniman - Peserta Workshop Dapodik 2013 Medan - Angkatan II PPWS Online 2014 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tuhan Berkata "Dalam Rezekimu Ada Hak Amalmu" Jika Rela Ikhlas!

31 Oktober 2021   01:57 Diperbarui: 31 Oktober 2021   02:04 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak Regenerasi Informal, di gambar oleh. Junirullah

Layanan tidak dibutuhkan jangan dianggap sepele dan enteng, mengapa? Toh juga nantinya kamu butuh di saat genting, kenapa demikian? Pasti kamu tak tahu tentang arti hidup dalam lingkungan sosial antar sesama manusia satu membutuhkan juga manusia yang lainnya,

Kota metropolitan memang padat dengan penduduknya, kesibukan terkadang telah melupakan dirinya dalam mengurus keduniawian, tidak hanya itu, hidup di kota besar semakin hari semakin beringas dan beringus, disebabkan oleh kejadian dan peristiwa yang sama sekali terkadang tak disangka sangka oleh manusia itu sendiri,

Seperti halnya aku dulu juga termasuk perkumpulan orang orang jalanan dan orang orang kumuh seperti anggapan orang yang hanya melihat dari tampilan saja seperti pengamen jalanan, tukang bersihkan mobil dimana saja, juga menjadi badut badut kota, pernah juga jadi pak ogah, dan juga tukang parkir,

Padahal tidak semua anak pengamen, tukang bersih mobil, badut, pak ogah, dan juga tukang parkir itu dianggap orang tak dibutuhkan lantaran kerjanya informal alias dijalanan, toh tidak demikian lho para kompasianer!

Karena sepengetahuan aku dilapangan pada masa itu merantau di Jakarta tahun 2000-2002, aku banyak bertemu dengan orang itu, dan sebahagiannya dari mereka bukanlah orang rendahan atau orang yang tidak dibutuhkan, 

Justru sebahagian dari mereka termasuk anak anak orang berada dan lumayan mapan hidupnya di Jakarta masih punya orangtua juga yang dari kalangan pemerintah dan pengusaha, terus yang menjadi pertanyaan kenapa mereka mau seperti itu?!

Rata-rata dari mereka banyak jawaban yang berbeda-beda namun tetap sama pada tujuannya adalah untuk mandiri dan menguji sikap mentalitas turun ke jalan untuk berbaur dengan sesama anak anak regenerasi dari jalanan, supaya mengetahui dan mampu merasakan gimana sih hidup dijalanan itu? 

Hanya saja yang aku tahu hidup di lingkungan sosial jalanan itu kurangnya pembinaan dari orang orangan yang peduli terhadap sosial budaya di lingkungan kehidupan kaki pasar lima atau lebih akrab jalanan yang menggelandangkan diri seperti anak anak jalanan pada umumnya,

Unggahan foto spanduk bertuliskan "parkir gratis" adalah tulisan tak resmi pulak seperti; apa ora ndak makan atau anda makan besi ya?  Istilah free meal atau krak..kruk.. krak..kruk.. kikkuk.. kikkuk.."makan gratis"

Padahal semua orang setiap melewati satu periode dan menuju ke periode selanjutnya itu, sangat membutuhkan terhadap orang orang pengamen jalanan, tukang bersihkan motor dan mobil, juga menjadi badut badut kota, pernah juga jadi pak ogah, dan juga tukang parkir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun