Mohon tunggu...
juniaty simanullang
juniaty simanullang Mohon Tunggu... -

一生懸命おいのりをし、せいっぱいはたらく (BERDOA SEPENUH HATI, BEKERJA SEKUAT TENAGA)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Motivasi Saya Mengikuti E- Training Melek IT (Dogmit) Angkatan 3 (2018)

6 Juli 2018   18:00 Diperbarui: 6 Juli 2018   18:19 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam maju bersama hebat semua..

Saya berbagi pengalaman tentang motivasi mengikuti E-Training Melek IT (Dogmit). Training ini sejak tahun 2017 saya dapatkan informasi dari media sosial Facebook, ketika sedang mencari informasi mengenai media pembelajaran kekinian berdasarkan Kurikulum 13. 

Dari awal saya sangat tertarik ingin mengikuti training ini, akan tetapi sangat disayangkan seiring berjalannya waktu tidak ada waktu yang komitmen karena berbagai kesibukan. Saya sudah lupa kapan kejadiannya, banyak guru yang mengikutinya dari seluruh tanah air. Waktu saya membaca dari berbagai informasi blog yang sudah mengikuti training, disampaikan lewat WhatsApp langsung dari sang guru Pak Sukani. 

Saya sangat membutuhkan media yang bisa memudahkan mengajar bahasa Jepang sebagai bahasa pemula yang diajarkan di tingkat SMA program Ilmu Bahasa. Bahasa Jepang sebagai bahasa asing yang jarang diajarkan di SMA, pada umumnya bahasa Jerman yang dipelajari. Dua tahun terakhir, sejak adanya USBN mata pelajaran bahasa asing/bahasa Jepang adalah mata pelajaran pilihan UN bagi pembelajar. 

Bahasa Jepang memiliki empat jenis tulisan (Hiragana, Katakana, Kanji dan Romaji) yang harus dipelajari secara cermat dan teliti dari awal belajar bahasa Jepang. Begitu juga pengucapan bunyi hatsuon) bahasa Jepang terdiri tiga jenis yaitu; 1. Bunyi pendek (sei-on) 2.bunyi panjang (cho-on) dan 3. Bunyi kembar (soku-on).

Sebagian besar pembelajar menghindar memilih bahasa Jepang sebagai mata pelajaran pilihan untuk UN, karena takut tidak bisa membaca tulisan Jepang seperti gambar yang rumit coretannya dan harus bisa membedakan pengucapannya yang hampir mirip tapi maknanya berbeda. Hal ini, disebabkan pembelajar cenderung malas mempelajarinya dianggap sulit dan kompleks. 

Namun ada pembelajar tertantang untuk mempelajarinya, dianggap sesuatu yang menarik untuk dipelajari. Kita ketahui banyak media animasi-animasi karakter berasal dari Jepang, seperti film anak-anak Doraemon, Naruto lagi booming  di berbagai negara termasuk anak-anak Indonesia banyak suka menontonnya. Sayangnya ada beberapa karakter animasi film Jepang tidak cocok untuk pendidikan penguatan karakter anak-anak Indonesia. Saya ingin mempelajari media animasi yang mengeksplorasi potensi karakter pembelajar daerah Sumba. 

Di WA Pak Sukani , saya selalu mendapatkan informasi langsung tentang jadwal training setiap batch sebagai Founder E-Training Guru Melek IT (KGED) Indonesia. Beliau terus-menerus kasih informasi pelaksanaan training, hanya saya belum ada kesempatan yang pasti mengikutinya. Saya sempat mendaftar pada tanggal 20 Juni 2018 untuk Angkatan ke-2, ternyata saya tidak memiliki peluang megikutinya karena satu dan lain hal. 

Saya mencoba menghubungi untuk konfirmasi ke Bapak Sukani kalau di bulan Juni lalu saya berhalangan karena ada kegiatan lomba di tingkat provinsi. Jadi saya tidak bisa fokus mengikuti training waktu itu. Akhirnya Pak Sukani berbaik hati memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Training Angkatan 3 tahun 2018. 

Pada awalnya tetap masih ragu walaupun libur, berhubung waktu yang tersedia untuk saya akses online terbatas hanya pada saat anak-anak saya yang masih kecil-kecil (anak bungsu saya kembar laki-laki berumur 4 tahun bulan Nopember) sedang aktif-aktifnya butuh perhatian. 

Jadi terkadang unuk akses internet ketika mengurus keluarga agak longgar baru bisa online. Itupun terkadang ada gangguan pemadaman listrik secara tiba-tiba dari pihak PLN membuat materi yang sempat dikerjakan terganggu. Hal ini membuat kejadian kesalahan teknis jadi tidak tuntas mengerjakan tugas yang diinstruksikan. Belum lagi kalau malam menunggu anak-anak istirahat dulu baru bisa melanjutkan mengikuti training Namun saya percaya kalau kita ada niat dan daya juang pasti ada solusinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun