Mohon tunggu...
Junaedi SE
Junaedi SE Mohon Tunggu... Wiraswasta - Crew Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID)

Penulis Lepas, suka kelepasan, humoris, baik hati dan tidak sombong.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Begini Rasanya Harus Antre di CS sampai Masuk Jeda Jam Istirahat Kantor

26 Juli 2021   15:07 Diperbarui: 26 Juli 2021   15:24 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hal yang sangat membosankan adalah menunggu. Tetapi ada yang paling membosankan lagi adalah mengantri di Customer Service dari pagi hingga siang begitu, ketika kurang dua atau tiga nomer antrian lagi, terpaksa di jeda karena menabarak jam istirahat kantor, yaitu jam 12.00 WIB. Kejadian ini, pernah kualami dua kali.

Kejadian pertama ketika saya mengurus kartu NPWP di kantor KPP Pratama Bantul. Kejadian kedua yaitu pagi sampai siang hari ini, baru saja pagi tadi aku mengurus kartu atm BRI yang rusak akibat chip kartu atm tidak dapat kebaca mesin atm BRI. Mengurusnya sih ternyata cepat sekali, setelah mengisi formulir data diri dan keperluannya  apa, selanjutnya oleh petugas CS BRI  ditanya,"ada yang bisa saya bantu".

Terus saya langsung saja menjawabnya, "kartu atm BRI saya chipnya tidak bisa kebaca mesin atm". Lebih lanjut petugas CS BRI langsung mengentri data saya pada alat mesin edc BRI yang tersedia di meja CS , dan memasukkan nomor yang tertera pada atm BRI saya yang rusak, kemudian oleh petugas CS saya disuruh entri nomor  PIN lama, kemudian setalah saya ketika nomor PIN lama tekan tombol hijau.

Selanjutnya petugas CS mengganti kartu atm BRI lama dengan kartu atm BRI yang baru, dan saya disuruh entri nomor PIN baru kemudian tekan tombol hijau. Proses Selesai. Dan menurut petugas CS BRI lebih lanjut, kartu atm BRI bapak yang baru sudah dapat digunakan. Mengurusnya cepat paling sekitar lima menit dah kelar, cuma mengantrinya itu loh yang lama, dari jam 08.30 pagi sd jam 13.10 WIB. 

Sambil gelisah ketika mengantri, saya mencoba mengamati kenapa koq bisa lama banget antriannya, padahal nomor antrian saya B.021 cuma pergerakannya koq slow banget sih. Paling tidak ada dua alasan, yang saya ditemukan di TKP CS BRI unit Sewon. Pertama, petugas CS yang aktif hanya satu orang, padahal ada dua meja CS tersedia, berarti satu meja nganggur dong.

Ga tau alasan pastinya, apakah alasan PPKM Level 4 ataukah ada alasan laiannya kenapa petugas CS nya cuma satu orang saja.  Kedua, dari pengamatan saya, ternyata pada hari ini, banyak pencairan nasabah BRI Unit Sewon. Dalam hati kecil saya, PPKM -- PPKM begini koq banyak juga ya mengajukan kredit mikro di BRI Unit Sewon ya, luar biasa warga masayarakat Sewon ataukah pengajuan kredit untuk konsumsi harian akibat dampak Covid -- 19.

Benar --benar hari yang melelahkan bagi saya, hari ini ketika saya terbebas dari masa isolasi mandiri akibat melakukan perjalanan AKAP, ketika mulai bertemu dengan orang -- orang eh malah sudah disibukkan dengan antrian CS BRI. Waktu itu, ketika saya mengurus NPWP, setelah jam makan siang, ga saya lanjutkan ke KPP Pratama lagi, tetapi saya lanjut bobo siang. Tetapi siang ini, saya harus PP sampai dua kali, maklum karena ada kepentingan yang sangat urgent, yaitu urusan ujung -- ujungnya duit (uud).

Demikian pengalaman hidup saya, ketika harus mengantri di CS kemudian keterjang jeda waktu istirahat (makan siang) kantor yang tidak dapat ditunda. Kita yang butuh, kita harus mengalah. Agar anda terhindar dari habitus seperti yang saya alami, perlu diperhatikan situasi dan kondisi waktu tertentu. Kalau saya biasanya, mencari kantor BRI Cabang/Unit yang intensitas nasabahnya tidak begitu banyak. Karena tidak semua kantor Cabang/Unit BRI ramai pengunjung.

Terlepas dari kelebihan dan kelemahan Bank BRI sebagai salah satu Bank Nasional MIlik Indonesia. Bank Nasional idola warga pedesaan, yang begitu dekat rakyat Indoensia. Aku tetep love BRI.

(Sewon, Senin, 26 Juli 2021 - JUNAEDI, S.E)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun