Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ternyata Hidup Kita Tidak Bisa Lepas dari Sampah

10 Maret 2016   10:56 Diperbarui: 10 Maret 2016   11:28 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Salah satu Timbunan Sampah di TPA Alam Kari, kotabumi -Lampung Utara (Sumber: J.Haryadi)"][/caption]

Oleh: J. Haryadi

Sampah merupakan masalah perkotaan yang cukup rumit. Setiap hari masyarakat memproduksi sampah dan tidak sedikit mereka membuangnya secara sembarangan. Kondisi ini tentu sangat berbahaya bagi lingkungan. Sampah yang menumpuk bisa menimbulkan berbagai masalah seperti banjir, bau yang menyengat hidung dan menggangu pernapasan, bibit penyakit, dan masalah lainnya. Hal ini tentu saja tidak boleh dibiarkan dan harus dicarikan solusinya. 

Aktivitas manusia selalu menciptakan sampah

Setiap aktivitas manusia hampir dipastikan melahirkan sampah. Sumber sampah itu bermacam-macam. Misalnya sampah yang diproduksi masyarakat yang bersumber dari kegiatan sehari-hari, seperti memasak. Sisa-sisa sayuran, kotoran hewan (ikan, daging ayam, daging sapi, daging kambing) dan bekas bumbu dapur akan menghasilkan sampah rumah tangga. Belum lagi sampah plastik yang dihasilkan dari kantong kresek bekas wadah bahan belanjaan.

Ketika makanan sudah matang dan siap disajikan, semua anggota keluarga segera menyantapnya. Sayangnya tidak semua makanan tersebut habis dikonsumsi. Ada bagian-bagian tertentu yang tidak dimakan dan akhirnya menjadi sampah, seperti tulang ikan, irisan tomat, irisan cabai, bumbu dapur seperti laos, daun serei, sisa nasi, dan sebagainya. Semua itu akhirnya harus dibuang ke kotak sampah, sehingga menambah banyak tumpukan sampah di dapur.

Suatu saat ada anggota keluarga yang baru pulang dari kantor atau sekolah sambil membawa minuman ringan dalam kemasan botol plastik atau kaleng. Setelah di rumah, minuman tersebut dikonsumsi. Botol plastik atau kaleng minuman yang sudah kosong tersebut juga akhirnya menjadi sampah.

Malam hari, ketika anak-anak sedang mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) menggunakan kertas HVS. Tiba-tiba anak tersebut meremas-remas kertas yang tadi digunakannya sebagai tempat mengerjakan PR-nya. Ternyata dia kesal karena apa yang dikerjakannya salah. Kemudian dia sengaja merusak kertas tersebut dan membuangnya. Akhirnya kertas yang tadi di remasnya telah menciptakan sampah baru dan kembali memenuhi kotak sampah.

Satu jam kemudian, anak yang tadi mengerjakan PR bermaksud buang air ke WC. Ketika hendak menyalakan lampu, ternyata lampunya tidak bisa menyala. Ternyata lampu tersebut ruak. Tak lama kemudian lampu tersebut diambil dan diganti dengan lampu yang baru. Lampu lama tidak bisa digunakan lagi dan terpaksa harus menjadi sampah.

Dua hari kemudian ada tamu yang berkunjung dengan membawa anak kecil. Tuan rumah segera menyuguhkan minuman hangat dengan menggunakan gelas yang terbuat dari kaca. Juga beberapa kue yang disimpan dalam toples, juga berbahan kaca. Tidak lama kemudian terdengar bunyi pecahan kaca yang jatuh ke lantai. Ternyata ini  gelas yang disuguhkan untuk tamu terjatuh ke lantai, sehingga pecah berantakan. Semua ini akibat ulah anak kecil yang mau minum, tetapi terlepas dari tangannya.  Pecahan kaca tersebut segera dibersihkan dan akhirnya menjadi sampah.

Sudah menjadi kebiasaan setiap keluarga memanfaatkan hari liburnya dengan beragam aktivitas. Ada yang pergi bertamasya keluar kota, ada juga yang menikmati liburan sambil berolah raga di area Car Free Day, atau ada juga yang hanya sekedar membersihkan lingkungan rumahnya. Semua aktivitas keluarga di waktu liburan ini pun tetap melahirkan sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun