Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kota Bandung Kembali Berbunga

31 Desember 2013   20:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:18 1680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_312758" align="aligncenter" width="600" caption="Taman Pustaka Bunga"][/caption]

Oleh : J. Haryadi

Selain mendapat julukan sebagai Paris Van Java, Kota Bandung juga dikenal sebagai Kota Kembang. Sayangnya selama ini kesan Bandung sebagai Kota Kembang sepertinya hanya kenangan belaka, sebab sangat sulit kita temukan aneka ragam bunga kecuali kalau kita berwisata ke Cihideung, Kabupaten Bandung Barat yang memang diperuntukkan khusus untuk wisata bunga.

Mimpi warga Bandung untuk mewujudkan Kota Bandung sebagai Kota Kembang sebagaimana tempo dulu, kini mulai terwujud. Pada Senin (30/12/2013), telah diresmikan pembukaan Taman Pustaka Bunga oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Semua ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah kota (pemkot), serta dukungan berbagai lapisan masyarakat, termasuk diantaranya para petani bunga.

[caption id="attachment_312759" align="aligncenter" width="423" caption="Ridwan Kamil. Walikota Bandung"]

1388495688383257649
1388495688383257649
[/caption] "Taman Pustaka Bunga Cilaki ini merupakan bagian taman tematik untuk menjadikan Bandung sebagai kota kembang. Kita kembalikan makna Bandung berhiber dalam makna sebenarnya," ujar Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil usai meresmikan taman tersebut.

Ridwan berharap Taman Pustaka Bunga ini bisa menjadi semacam perpustakaan bunga. "Ini adalah taman ensiklopedia, karena ada 100 ribu bunga dihadirkan di sini untuk mengedukasi," tambahnya.

Taman yang terletak di jantung Kota Bandung ini jaraknya tidak begitu jauh dari Gedung Sate, Jalan Dipenogoro. Dahulu tempat ini lebih dikenal dengan sebutan Taman Cilaki dan hanya ditumbuhi pohon-pohon besar peninggalan zaman Belanda. Kini suasananya tampak sangat jauh berbeda. Lebih dari 100 ribu bunga berwarna warni dari berbagai jenis dan spices tertata apik disana, membuat siapapun merasa nyaman dan betah tinggal disana.

[caption id="attachment_312760" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana Taman Pustaka Bunga"]

13884957992111667102
13884957992111667102
[/caption] [caption id="attachment_312761" align="aligncenter" width="600" caption="Bunga Mawar di Taman Pustaka Bunga"]
1388495885929271089
1388495885929271089
[/caption] [caption id="attachment_312762" align="aligncenter" width="630" caption="Salah satu sudut Taman Pustaka Bunga"]
13884960191321243239
13884960191321243239
[/caption]

Bunga yang ditanam mengitari pohon-pohon besar itu terlihat begitu serasi dan harmonis. Terlihat beberapa jenis bunga seperti bunga Kastuba (Euphorbia Pulcherrima), Puring (Codiaeum Variegatum), Bakung (Amaryllis), Krisan (Chrysantemum), Mawar (Rose Damacena), Bunga Kertas (Bougainvillea), Lidah Mertua (Sansevieria) dan sebagainya. Terdapat juga berbagai jenis anggrek langka dari berbagai daerah di Indonesia yang ditempatkan pada beberapa pohon besar, seperti misalnya jenis anggrek Phalaenopsis Bellina, Phalaenopsis Gigantea, Paphiopedillum Victoria, Paphiopedillum Reginae, Dendrobium Glomeratum dan masih banyak lagi lainnya.

[caption id="attachment_312763" align="aligncenter" width="450" caption="Pohon Anggrek di Taman Pustaka Bunga"]

13884961711513028836
13884961711513028836
[/caption] [caption id="attachment_312764" align="aligncenter" width="600" caption="Salah satu jenis anggrek di Taman Pustaka Bunga"]
1388496257203509698
1388496257203509698
[/caption]

Pengunjung bisa menikmati pemandangan di Taman Pustaka Bunga ini sambil berjalan kaki menelusuri jalan setapak yang sudah dipasang paving block. Disana juga terdapat kolam ikan yang dikhiasi dengan batu-batu alam dan bunga yang indah. Sementara itu di beberapa titik sudah disediakan tempat sampah organik dan non organik. Fasilitas lainnya adalah kursi untuk beristirahat dan wifi gratis yang dipasang oleh pemkot Bandung bekerjasama dengan pihak ketiga.

[caption id="attachment_312765" align="aligncenter" width="600" caption="Kolam ikan di Taman Pustaka Bunga "]

1388496379135181599
1388496379135181599
[/caption] [caption id="attachment_312766" align="aligncenter" width="600" caption="Tersedia Berbagai Fasilitas di Taman Pustaka Bunga"]
1388496482650645162
1388496482650645162
[/caption]

Usai meresmikan Taman Wisata Bunga, Ridwan Kamil menyerahkan sebuah anggrek langka kepada Agus Beng, salah seorang petani bunga dan kolektor anggrek yang dipercaya mengelola taman ini. Pemberian ini merupakan simbol agar tanaman tersebut dapat dilestarikan yaitu dengan ditanam dan dikembangbiakkan di tempat ini.

[caption id="attachment_312767" align="aligncenter" width="600" caption="Penyerahan Anggrek dari Walikota Bandung ke Agus Beng"]

13884966141017897690
13884966141017897690
[/caption]

Selain itu, Walikota Bandung juga menandatangani sebuah kanvas kosong yang nantinya akan dilukis oleh Bahar Malaka, seorang pelukis eksentrik asal Cimahi. Rencananya pelukis berambut gimbal ini akan membuat karya lukis dengan mengambil objek salah satu jenis anggrek langka. Lukisan ini akan diselesaikannya pada pukul 00.00 WIB tepat pada momen pergantian tahun baru.

[caption id="attachment_312768" align="aligncenter" width="600" caption="Ucapan Selamat dari Walikota Bandung, Ridwan Kamil kepada Bahar Malaka"]

1388496730572204855
1388496730572204855
[/caption] [caption id="attachment_312769" align="aligncenter" width="450" caption="Walikota Bandung menandatangi kanvas lukisan Bahar Malaka"]
13884968441429786721
13884968441429786721
[/caption] Menurut Bahar Malaka, lukisan yang bertajuk “Save Our Forests : A Message Of Love From Bandung To The World” tersebut nantinya akan diserahkan ke Walikota Bandung untuk selanjutnya diberikan kepada Badan Dunia UNESCO.Lukisan ini merupakan wujud kepedulian seniman Bandung terhadap lingkungan. Mudah-mudahan ini menjadi simbol rasa peduli terhadap kelestarian hutan di seluruh dunia. Lestari hutan sama artinya dengan melestarikan ekosistem yang ada didalamnya, termasuk satwa dan fauna.

Pada kesempatan itu, Walikota Bandung juga mengusulkan agar para pelukis Bandung dilibatkan memeriahkan Taman Pustaka Bunga ini dengan melukis on the spot. Ridwan Kamil menyarankan agar objek lukisannya berupa bunga yang ada di taman tersebut. Hasil lukisan tersebut nantinya bisa dijual kepada para wisatawan yang berkunjung kesana.

Menurut Indra Rukmana Rachman, Salah seorang pengelola Taman Pustaka Bunga yang berasal dari Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Unpad, sekarang pihaknya tengah mengembangkan taman ini agar tampil lebih menarik, diantaranya dengan mengadakan berbagai kontes bunga. Selain itu dia dan rekan-rekannya juga akan menggalang kerjasama dengan berbagai komunitas agar bisa berkreasi ditempat ini, misalnya para musisi jalanan dan seniman lukis.

[caption id="attachment_312770" align="aligncenter" width="630" caption="Anggota Tim Pengelola Taman Pustaka Bunga"]

13884970181803624207
13884970181803624207
[/caption]

Pengelola Taman Pustaka Bunga lainnya, Sunandar Syafaattullah menambahkan bahwa ada kemungkinan untuk masuk ke taman ini harus membayar atau menggunakan karcis. Hal ini bertujuan untuk membiayai pengelolaan taman agar tetap terjaga dan terpelihara. Tetapi bisa juga gratis, namun harus dipikirkan sumber pendanaannya. Apakah ada pihak sponsor yang bersedia bekerjasama dengan pihak pengelola atau menggunakan dana CSR dari BUMN.

Sementara ini untuk masuk ke Taman Pustaka Bunga masih gratis. Tempat ini diharapkan menjadi salah satu tempat kunjungan wisata yang paling menarik di Kota Bandung. Kini, warga Bandung boleh berbangga hati karena julukan Bandung sebagai Kota Kembang bukan isapan jempol belaka. Semoga masyarakat ikut berpartisipasi mendukung langkah positif yang sudah diambil pemkot Bandung, sehingga program ini bisa berjalan dengan baik.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun