Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Simulasi Protokol Kesehatan dan Keamanan dalam Resepsi Pernikahan di Era New Normal

30 Juli 2020   14:32 Diperbarui: 30 Juli 2020   14:31 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simulasi Acara Pernikahan yang dilakukan oleh model dari Perhimpunan Penyenggara Pernikahan Cimahi (sumber: J.Haryadi)

Simulasi kedua mempelai dan kedua pasang orang tua pengantin menuju panggung resepsi 2 (sumber: J.Haryadi)
Simulasi kedua mempelai dan kedua pasang orang tua pengantin menuju panggung resepsi 2 (sumber: J.Haryadi)

Simulasi prosesi sungkeman 1 (sumber: J.Haryadi)
Simulasi prosesi sungkeman 1 (sumber: J.Haryadi)

Simulasi prosesi sungkeman 2 (sumber: J.Haryadi)
Simulasi prosesi sungkeman 2 (sumber: J.Haryadi)

Usai sungkeman, dilanjutkan dengan simulasi mapag pengantin (penyambutan pengantin), Simulasi foto dengan crew mapag pengantin dan keluarga pengantin, simulasi ramah tamah dan foto keluarga, serta simulasi ramah tamah tamu undangan, dan terakhir adalah makan secara prasmanan. Semuanya proses tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dan keamanan. Prosesi acara simulasi pernikahan tersebut berlangsung dengan hikmat dan sukses.

Mapag Pengantin

Simulasi prosesi mapag pengantin (penyambutan pengantin) berlangsung cukup seru. Sebelum menuju pelaminan, kedua mempelai berjalan dan diarak oleh rombongan keluarga. Lengser dan Ambu yang dimainkan oleh seniman Cimahi unjuk kebolehan menyambut kedua mempelai dengan aksinya yang kocak dan menghibur. Ambu yang diperankan oleh Apih Moel  dan lengser yang diperankan oleh Abah Zatnoe, keduanya menari dengan jenaka.

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan empat penari cantik dari Sanggar Rengganis asuhan  Dewi Rengganis. Para penari yang berkostum pakaian adat Sunda dengan warna dominan merah, kuning, dan hijau ini terus menari dengan lincahnya dengan diiringi alunan musik etnik Sunda. Ambu, lengser, dan para penari yang terdiri dari Yolanda Tiara, Yulistianti Rahma, Anisa Dwi, dan Afika (Fika Anilda) membawa kedua mempelai ke arah pelaminan diikuti oleh rombongan kedua mempelai.

Ambu dan lengser yang sedang menari menyambut kedatangan kedua mempelai (sumber: J.Haryadi)
Ambu dan lengser yang sedang menari menyambut kedatangan kedua mempelai (sumber: J.Haryadi)

Kedua mempelai dan rombongan sedang disambut oleh penari (sumber: J.Haryadi)
Kedua mempelai dan rombongan sedang disambut oleh penari (sumber: J.Haryadi)

Para penari anggota DKKC dari Sanggar Rengganis asuhan Dewi Rengganis sedang menari menyambut kedua mempelai (sumber: J.Haryadi)
Para penari anggota DKKC dari Sanggar Rengganis asuhan Dewi Rengganis sedang menari menyambut kedua mempelai (sumber: J.Haryadi)

Tarian terus berlanjut ketika pengantin dan kedua orang tua mempelai duduk di pelaminan. Yolanda Tiara, Yulistianti Rahma, Anisa Dwi, dan
Afika menampilkan kebolehan mereka menari. Keempat penari muda tersebut masing-masing memiliki prestasi yang membanggakan.  Misalnya Yolanda yang baru berusia 21 tahun ini pernah mewakili lomba tari rampak se Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Gadis cantik ini sering juga aktif dalam kegiatan upacara adat, komunitas lengser ambu, dan pernah ikut bermain film.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun