Mohon tunggu...
Healthy

Freezer dalam Darah ?

25 November 2017   02:16 Diperbarui: 25 November 2017   02:23 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Banyak dari kita belum mengenal hemofilia. Disini kita akan membahas penyakit hemofilia. Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah. Akibatnya, perdarahan berlangsung lebih lama saat tubuh mengalami luka. Hemofilia dibagi menjadi 3 jenis, Hemofilia A, Hemofilia B dan Hemofilia C. Hemofilia A disebaban oleh kurangnya faktor pembekuan 8 (VIII). Hemofilia B disebabkan oleh kurangnya faktor pembekuan 9 (IX). Sedangkan, Hemofilia C disebabkan oleh kurangnya faktor pembekuan darah 11(XI), dan gejalanya seringkali paling ringan diantara jenis lainnya. Ada 13 faktor pembekuan darah yang dimiliki oleh manusia. 

Faktor 1 (I) merupakan fibrinogen, sebagai protein plasma hasil sintesis dalam hati yang diubah menjadi fibrin. Faktor 2 (II) merupakan protrombin, sebagai protein plasma yang akan dikonversi menjadi bentuk yang aktif berupa trombin (faktor IIa) melalui pembelahan dengan aktivasi faktor X (Xa). Faktor 3 (III) tromboplastin, sebagai aktivasi faktor VII untuk membentu trombin. Faktor 4 (IV) kalsium, digunakan disemua proses pembekuan darah. Faktor 5 (V) proakselerin dan faktor labil serta globulin akselator, sebagai sistem intrinsik dan ekstrinsik serta katalis pembelahan protrombin trombin yang aktif.

 Faktor 6 (VI) Faktor ini tidak dipakai lagi karena fungsinya sama seperti faktor V. Faktor 7 (VII) Prokonvertin, Sebagai sistem intrinsik. Faktor 8 (VIII) faktor antihemofilia A dan faktor antihemofilia/AHF serta globulin antihemofilia/AHG, sebagai sistem ekstrinsik. Faktor 9 (IX) tromboplastik plasma dan faktor antihemofilia B, sebagai sistem ekstrinsik. Faktor 10 (X) faktor stuart-power, sebagai sistem intrinsik dan ekstrinsik. Faktor 11 (XI) anteseden tromboplastin plasma dan faktor antihemofilia C, sebagai sistem intrinsik. Faktor 12 (XII) faktor hageman, sebagai sistem intrinsik. Faktor 13 (XIII) faktor stabilisasi fibrin, sebagai penghubung silang filamen fibril.

Yang dimaksud judul yang saya tulis bukanlah seperti yang tertulis disana bahwa ada freezer  yang membekukan darah manusia, tetapi yang dimaksudkan adalah protein faktor pembekuan darah yang dimiliki manusia. Seperti yang telah dibahas diatas, penyakit hemofilia adalah penyakit yang membuat darah manusia menjadi sukar membeku. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan darah manusia membeku. Jika pada hemofilia A yang menyebabkan darah sukar membeku adalah kurangnya faktor pembekuan 8 (VIII). Pada hemofilia B yang menyebabkan darah sukar membeku adalah kurangnya faktor pembekuan 9 (IX). Pada hemofilia C yang menyebabkan darah sukar membeku adalah kurangnya faktor pembekuan 11 (XI) yang menjadi pertanyaan bagi banyak orang adalah apakah orang yang memiliki penyakit hemofilia bisa disembuhkan ? 

Dan orang seringkali beranggapan bahwa orang yang memiliki penyakit hemofilia tidak bisa membekukan darah mereka. Anggapan mengenai orang yang terkena penyakit hemofilia tidak bisa membekukan darah mereka merupakan anggapan yang sangat tidak benar. Karena, penyakit hemofilia A, B, maupun C hanya kekurangan faktor pembekuan darah bukan kehilangan total. Jadi anggapan mengenai orang yang terkena penyakit hemofilia tidak bisa membekukan darah saat terluka adalah anggapan yang salah. Selanjutnya, mengenai pertanyaan apakah orang yang terkena penyakit hemofilia bsia disembuhkan atau tidak jawabannya adalah tidak.

 Orang yang terkena penyakit hemofilia tidak bisa disembuhkan secara sempurna. Penyakit hemofilia tidak bisa disembuhkan karena kita tidak bisa memaksa tubuh untuk memproduksi kekurangan faktor pembekuan yang ada. Yang bisa kita lakukan hanyalah memberikan faktor pembekuan darah melalui suntikan atau infus pada penderita penyakit hemofilia saat terluka agar tidak terjadi pendarahan yang berkepanjangan. Selain itu, melakukan penanganan agar pengidap hemofilia tidak berakibat pendarahan yang lebih lama dan kehilangan darah yang lebih lama.

Hemofilia merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi dan juga hemofilia tidak bisa dicegah sama sekali. Hemofilia tipe A yang ringan dan sedang, hanya cukup diberikan injeksi hormon. Untuk tipe A dan B yang termasuk parah, perlu dilakukan penanganan lebih. Perlu dilakukan transfusi cairan yang mengandung komponen pembekuan darah. Sementara, untuk tipe C penanganannya berupa memberikan cairan plasma darah melalui infus. Pengidap penyakit hemofilia merasa tidak enak bukan hanya saat mengalami luka luar yang terlihat tetapi dapat juga luka dalam yang tidak kita sadari. 

Penanganan hemofilia harus dilakukan secara berkala tiap dua atau tiga kali seminggu agar dapat mencegah pendarahan. Jika sendi mulai terpengaruh oleh pendarahan dalam, sendri dapat kaku dan rusak. Selain itu jika tidak dilakukan secara berkala, penderita hemofilia dapat mimisan tanpa penyebab yang jelas, memar yang tidak jelas penyebabnya, bercak darah pada urine. Pengidap hemofilia juga harus lebih berhati -  hati karena jika obatnya tidak cocok dengan pengidapnya, dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan. Seseorang dapat terkena penyakit hemofilia karena keturunan dari lahir. 

Tetapi itu tidak memastikan bahwa jika orang tuanya mengidap hemofilia, anaknya jika pasti akan terkena hemofilia. Ada kemungkinan bahwa anaknya tidak terturunkan penyakit hemofilia orang tuanya. Tetapi juga tidak mungkin orang tua yang tidak memiliki riwayat menderita hemofilia dapat terkena hemofilia. Jika orang tua memiliki riwayat menderita hemofilia pemeriksaan biasanya disarankan oleh dokter meliputi pemeriksaan sebelum kehamilan, tes darah dan sampel jaringan untuk meneiti tanda -  tanda mutasi gen penyebab hemofilia pada orang tua. 

Pemeriksaan selama kehamilan, dokter akan mengambil sampel plasenta dari rahim untuk melihat apakah janin memiliki penyakit hemofilia. Pemeriksaan setelah kelahiran anak, dokter akan melakukan pemeriksaan darah secara lengkap dan tes fungsi faktor pemebukan, termasuk faktor pembekuan 8 (VIII) dan 9 (IX). Selain itu dari tali pusar bayi pada saat mereka lahir juga dapat diuji untuk memastikan adanya hemofilia. Jika telah didiagnosis sejak awal, penanganan dapat dilakukan lebih awal agar dapat mencegah pendarahan dalam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun