Mohon tunggu...
Juliana
Juliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Langsa

Gagal itu urusan nanti yang penting berani mencoba👍🏻

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teman dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan

7 Juli 2021   14:19 Diperbarui: 7 Juli 2021   14:36 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan manusia mempunyai kemampuan sebagai makhluk sosial yang pandai berbicara, bisa mendengar, dan melihat. Dia juga menjadikan manusia pandai berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya serta lingkungannya.

Manusia Senantiasa Membutuhkan Teman
Manusia dengan berbagai kekurangan dan keterbatasannya senantiasa membutuhkan teman dalam hidupnya. Mahasuci Allah, yang mana di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah diciptakan-Nya para istri sebagai teman dekat (pendamping) bagi kaum lelaki. Kebutuhan manusia akan teman tak sebatas istri. Teman selain istri pun mempunyai pengaruh yang besar bagi seseorang dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Jati diri seorang teman sendiri bermacam-macam. 

Ada yang baik, ada pula yang buruk. Setiap jenisnya sangat kuat pengaruhnya dalam kehidupan seseorang, baik di dunia maupun di akhirat. Sungguh bahagia seseorang yang diberi kemudahan dan taufik oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk mendapatkan teman-teman yang baik. Sebaliknya, betapa merugi seseorang yang terhalangi dari teman-teman yang baik, bahkan dikelilingi oleh teman-teman yang buruk. “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat penjual minyak wangi dan pandai besi. 

Si penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya. kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan aroma harum semerbak darinya. Begitupun pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu. Kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.”


Syarat-syarat untuk seseorang yang akan dijadikan teman

Seseorang yang akan dijadikan sebagai teman hendaknya memenuhi syarat-syarat yang telah dijelaskan oleh para ulama, di antaranya:

1.Berakal

Ini adalah modal utama dalam persahabatan, setelah iman. Yang dimaksud berakal di sini adalah mampu memahami keadaan yang sebenarnya, baik memahaminya sendiri maupun memahami ketika diberi pengertian.

2.Berakhlak baik

Betapa banyak orang yang berakal, tetapi ketika sedang marah atau dikuasai syahwat, dia akan mengikuti hawa nafsunya. Oleh karena itu, tidak ada kebaikan berteman dengan orang yang seperti ini. Kemudian, bagaimana cara mengetahui akhlak seseorang? Ada beberapa cara untuk mengetahui akhlak seseorang, di antaranya:

•Melihat siapa temannya. Pepatah Arab menyatakan, “Katakan kepadaku siapa temanmu, maka aku akan sampaikan siapa sebenarnya kamu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun