Mohon tunggu...
Juli Alfiah
Juli Alfiah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang Guru Matematika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi pada Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

29 Maret 2023   23:10 Diperbarui: 29 Maret 2023   23:22 6141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar

1. Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh

Coaching bagi saya merupakan hal baru. Apalagi coaching untuk supervisi akademik. Banyak materi yang saya dapatkan dari bagaimana paradigma berpikir coaching sampai pada penerapan coacing menggunakan alur TIRTA.


2. Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar

Perasan saat mempelajari modul ini saya merasa sangat antusias. Selain itu pengalaman baru yang saya dapatkan membuat saya lebih bersemangat untuk dapat menjadi seorang coach yang baik. Terlebih ada rasa kebahagian ketika coachee yang saya coaching mendapatkan pemikiran atau ide baru untuk memecahkan persoalan yang sedang ia hadapi.


3. apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar

Hal yang saya rasa sudah cukup baik adalah proses coaching sudah sesuai dengan alur TIRTA. Selain itu dengan seringnya berlatih dan melakukan refleksi maka saya mulai dapat menerapkan mendengarkan dengan RASA.


4. apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar

Dalam perbaikan diri dalam proses belajar, hal yang dirasa perlu adalah proses berlatih dalam menjadi seorang coach yang baik. Sangat pentingnya berlatih dikarenakan proses tersebut yang membuat saya akan mejadi pribadi yang lebih baik lagi untuk kedepannya. Selain itu, dengan terus berlatih untuk dapat mengajukan pertanyaan yang mendalam.


5. keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi

Adapun saya sangat merasa pentingnya materi coaching untuk supervisi akademik, untuk diri pribadi saya merasa lebih dapat menjadi orang yang selalu terbuka untuk banyak hal. Dimana, proses mengosongkan pikiran dan menjauhkan diri dari melebeli, tidak boleh berasumsi dan tidak boleh nerasosiasi menjadikan saya pribadi yang lebih dapat memandang dari segala sudut pandang. Dalam hidup banyak yang tanpa kita sadari akan berbeda di setiap sudut pandang orang lain dan proses coaching ini mengajarkan saya untuk dapat mejadi pribadi yang lebih bijak terutama dalam mengambil keputusan.


Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP


1. memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh

Seorang CGP tentunya disiapkan untuk menjadi seorang penggerak. Dari pembelajaram modul 2.3 terkait coaching untuk supervisi akademik banyak sekali hal-hal yang dirasa penting. Seperti bagaimana seorang supervisor dapat membantu orang yang disupervisi tanpa melakukan penilaian dan jajing? Seperti apa sebaiknya supervisi dilakukan guna meningkatkan kualitas pengajar?


2. mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru

Saat mempelajari materi coaching untuk supervisi akademik menjadikan saya untuk berpikir menggali wawasan baru, khususnya bagaimana menjadi seorang coach yang dapat memberdayakan coachee. Tantangan yang saya rasa tergali untuk diri saya adalah menumbuhkan rasa peduli dan pehatian. Selain itu fokus pada coachee bukan pada permsalahan yang coachee hadapi membuat saya belajar untuk keluar dari zona nyaman saya sebagai seorang guru. Bagaimana ketika coachee menyampaikan masalah maka saya sebagai seorang coah berusaha tidak memberikan saran untuk masalah yang ia hadapai. Akan tetapi, saya harus berusaha menggali dirinya untuk dapat menemukan solusi alternatif penyelesaian terbaru yang muncul dari pemikiran dan potensi diri yang ia miliki.


3. menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah)

Adapun tantangan yang saya hadapi, Bagaimana cara untuk dapat membantu rekan sejawat saya dengan coaching tanpa mereka merasa saya melakukan coaching. Dari hal ini membuat saya berusaha menggali apa saja yang harus saya lakukan. Selain tantangan tersebut, Bagaimana cara untuk dapat mengajak rekan guru melakukan coaching pada siswa di sekolah tanpa terkesan menggurui.


4. memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi

Alternatif solusi yang dapat saya lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah terus berlatih dan melakukan refleksi diri. Menjalin hubungan yang baik dan kemitraan menjadikan keluwesan dalam coaching. Selain itu dengan memberikan pengimbasan aksi nyata coaching yang saya lakukan pada siswa dapat menjadi salah satu alternatif solusi. Segala perubahan memang membutuhkan keberanian dan proses dalam menjalaninya, tentu dukungan semua pihak terutama warga sekolah sangat diperlukan dalam menyikapi tantangan yang ada.

Membuat keterhubungan

1. pengalaman masa lalu

Menelisik kembali pada kejadian di masa lalu maka perlu adanya perubahan dalam kegiatan supervisi. Pentingnya kegiatan supervisi menjadikan hal tersebut harus selalu dilakukan guna perbaikan dalam pengajaran di sekolah pada khususnya dan pendidikan pada umumnya. Kenyamana dalam supervisi dapat dilakukan dengan coaching. Dimana guru yang disupervisi tidak merasa dilabeli dan mengalami jajing, sehingga enggan jika harus sering di supervisi. Hubungan kemitraan dan rasa nyaman membuat proses coaching untuk supervisi menjadi hal baik untuk dapat dilakukan.


2. penerapan di masa mendatang

Penerapan dalam coaching akademik untuk supervisi dilakukan dengan hubungan kemitraan dan rasa nyaman. Sehingga segala kendala yang dialami oleh guru dapat memperoleh alternatif pemecahan masalah dari dirinya sendiri dan kemampuan diri yang ia miliki. Sehingga guru bukan hanya dapat menemukan solusi untuk dirinya. Namun, guru juga dapat belajar menjadi coach yang baik bagi siswa, serta dapat membantu siswa dalam menemukan alternatif penyelesaian masalah yang ia hadapi.


3. konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari

Praktik baik yang telah dilakukan adalah melakukan coahing pada siswa yang mengalami masalah di pembelajaran. Selain itu membatu rekan sejawat dengan cara coaching dalam menemukan alternatif solusi yang harus ia tempuh. Keberagaman ini mejadikan proses coaching menjadi lebih berfariatif dan tidak kaku. Hingga terbentuknya hubungan yang harmonis dan iklim budaya positif di sekolah.


4. informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP.

Informasi lain diluar pembelajaran saya peroleh dari kegiatan literasi bahan bacaan berupa jurnal hasil penelitian. Selain itu video coaching dari youtube juga cukup membatu saya utuk dapat terus berusaha melakukan coaching menjadi lebih bermakna.[]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun