Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Juara "F1" Sejak Dini: Kisah Helmi Mahrus dan Dukungan Orang Tua

24 September 2025   09:01 Diperbarui: 24 September 2025   11:52 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Helmi Mahrus (13 tahun), Juara Gokart Nasional di Sentul, Bogor, 13-14 September 2025. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Helmi berlatih dengan sangat disiplin. Ia harus membagi waktu antara sekolah, belajar, dan latihan balap. Tidak mudah untuk menyeimbangkan semuanya, tapi Helmi bisa melakukannya. Ia tahu bahwa pendidikan juga sama pentingnya dengan karir balapnya. Ia tetap menjadi siswa yang baik di sekolah, tidak pernah meninggalkan kewajibannya sebagai pelajar.

Dukungan dari bundanya juga tak kalah penting. Ia selalu ada untuk Helmi, memastikan ia dalam kondisi fisik dan mental yang prima. Bundanya menyiapkan makanan sehat, memberikan motivasi, dan menjadi tempat Helmi mencurahkan isi hatinya. Ia adalah 'support system' yang membuat Helmi merasa nyaman dan percaya diri.

Tim Helmi tidak besar, hanya terdiri ik dari Ayah dan Bundanya. Tapi, tim kecil ini sangat solid. Mereka bekerja sama dengan baik, saling melengkapi, dan selalu mendukung satu sama lain. Kekompakan mereka adalah salah satu rahasia di balik kesuksesan Helmi.

Banyak hal yang harus dikorbankan. Waktu liburan keluarga sering kali dihabiskan di sirkuit. Biaya untuk balap gokart juga tidak sedikit, mulai dari biaya pendaftaran, perawatan gokart, hingga transportasi dan akomodasi. Tapi, keluarga ini tidak pernah mengeluh. Mereka melihat semua pengorbanan ini sebagai investasi untuk masa depan Helmi.

Saat Helmi bertanding, Ayah dan Bundanya selalu hadir di pinggir lintasan. Mereka memberikan instruksi, menyemangati, dan juga menenangkan Helmi saat ia merasa tegang. Kehadiran mereka memberikan Helmi kekuatan ekstra untuk berjuang sampai garis akhir.

Balap gokart adalah olahraga yang menantang. Kecelakaan kecil atau kegagalan sering terjadi. Tapi, Helmi dan orang tuanya selalu bisa bangkit. Mereka belajar dari setiap kesalahan dan menjadikannya pelajaran berharga. Sikap pantang menyerah inilah yang membuat Helmi terus berkembang.

Keberanian Helmi di lintasan balap juga patut diacungi jempol. Ia tidak takut menghadapi lawan-lawan yang lebih senior. Ia selalu berani mengambil risiko untuk menyalip dan memperebutkan posisi terbaik. Mental juara inilah yang membuat Helmi berbeda dari pembalap lainnya.

Tentu saja, ada momen-momen sulit. Pernah suatu kali, gokart Helmi mengalami masalah teknis saat balapan. Helmi sempat merasa putus asa, tapi Ayahnya langsung mendekat dan memberikan semangat. Helmi kembali ke lintasan dengan semangat baru dan berhasil menyelesaikan balapan meskipun tidak meraih podium.

Kisah Helmi adalah cerita tentang kerja keras, ketekunan, dan dukungan keluarga yang tak terhingga. Ini adalah pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa kesuksesan tidak datang begitu saja. Ia adalah hasil dari perjuangan yang tiada henti.

Empat Gelar dan Langkah Menuju Impian

Pada Kejuaraan Gokart Nasional di Sentul, Bogor, 13-14 September 2025, Helmi menunjukkan performa luar biasa. Ia bertanding di ajang ESHARK ROK CUP 2025 round 6. Hasilnya sangat memuaskan, bahkan melampaui ekspektasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun