Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Iftar Penuh Berkah, Tanpa Setetes Pun Terbuang: Revolusi Mottainai di Meja Ramadan!

24 Maret 2025   17:16 Diperbarui: 24 Maret 2025   17:16 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Ajarkan anak mengambil makanan sesuai kebutuhan dan menghabiskannya. Tidak meninggalkan sisa makanan. | Unsplash.com/Curated Lifestyle

Ramadan, bulan suci yang dinanti, kembali hadir membawa berkah dan rahmat. Di bulan yang penuh ampunan ini, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. 

Saat matahari terbenam, tibalah waktu iftar, yaitu saat umat Muslim berbuka puasa. Iftar bukan sekadar makan malam biasa, tetapi juga momen syukur atas nikmat rezeki setelah seharian menahan lapar dan dahaga.

Namun, ironisnya, meja iftar yang seharusnya menjadi simbol syukur seringkali menjadi saksi bisu pemborosan makanan. Berbagai hidangan lezat tersaji, namun tak jarang berakhir sia-sia, terbuang percuma. Padahal, kini kita sudah berada di penghujung Ramadan. 

Artinya, tinggal beberapa hari lagi kita akan meninggalkan bulan yang penuh berkah ini. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan sisa waktu yang ada untuk melakukan perubahan positif, salah satunya dengan menerapkan konsep Mottainai.

Mottainai adalah filosofi hidup Jepang yang mengajarkan rasa sayang terhadap barang yang terbuang. Lebih dari sekadar tidak membuang sampah, Mottainai mengajak kita untuk menghargai setiap benda, setiap sumber daya, dan setiap makanan. 

Di meja iftar, Mottainai mengajarkan kita untuk mengambil makanan secukupnya, menghabiskan apa yang sudah diambil, dan memanfaatkan sisa makanan menjadi hidangan baru yang lezat.

Mengapa Mottainai Penting di Meja Iftar?

Konsep Mottainai menjadi sangat penting di meja iftar karena setiap butir nasi, kurma, atau tetes kolak yang terbuang bukan sekadar sampah, melainkan hilangnya sumber daya berharga yang memerlukan energi, air, dan lahan untuk diproduksi. 

Pemborosan makanan di meja iftar juga berdampak pada lingkungan, menghasilkan jejak karbon yang mencemari bumi, serta mengabaikan realitas kelaparan yang masih dialami jutaan orang di dunia. 

Dengan menerapkan Mottainai, kita tidak hanya menghargai makanan sebagai nikmat, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Lebih dari sekadar tindakan individual, Mottainai di meja iftar mengajarkan kita untuk mengubah kebiasaan konsumsi yang berlebihan dan tidak berkelanjutan. Ini adalah ajakan untuk merencanakan menu dengan bijak, menyajikan makanan dalam porsi yang cukup, dan memanfaatkan sisa makanan menjadi hidangan baru yang lezat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun