Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Lainnya - terus lumampah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

semangat terus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tiga Penyebab Manusia Sering Melanggar Perintah Allah SWT

18 September 2022   08:54 Diperbarui: 18 September 2022   10:00 2856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemandangan alam karunia Sang Pencipta yang harus dipelihara dan dijaga (Foto: JunA3)

Bandung, 18 Sep. 2022/22 Safar 1444H - Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT dan diperintahkan untuk senantiasa beribadah kepada-Nya. Qur'an surat Az-Zaritat ayat 56 menegaskan "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku".


Lalu, minimal 17 kali sehari semalam manusia yang beriman mengikrarkan janjinya kepada sang pencipta Allah SWT di dalam shalatnya dengan mengucapkan "hanya kepada Engkaulah (Allah) kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan" (Q.S. Al-Fatihah 1: Ayat 5).

Manusia atau juga disebut 'abdun atau 'abid (dalam bahasa Arab) sebagai hamba (penyembah) tentunya sangat tahu bahwa tugas hidup di dunia adalah hanyalah mengabdikan diri (beribadah) kepada Sang Maha Pencipta (Al-Khaliq), Allah SWT.

Tetapi, manusia adalah makhluk yang sering melanggar perintah yang menciptakannya (Allah). Sudah tahu jalan yang benar adalah jalan yang lurus sesuai tuntunan Allah SWT (Al-Quran) dan Rasul-Nya (Hadits) tapi sebagian dari mereka memilih jalan yang lain  yang tidak dibenarkan Allah dan Rosul-Nya.

Mengapa demikian?, karena manusia mempunyai 3 karakter buruk, yaitu:

Pertama, mempunyai sifat mengeluh dan kikir. Q.S. Al-Ma'arij ayat 19 menyatakan "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir." Saat ditimpa masalah atau kesulitan, sifat dasar manusia yaitu keluh, kesah dan kikir disadari maupun tidak akan menimpa dirinya.

Terkadang manusia mempunyai watak hanya ingin mendapatkan kemudahan dan kesenangan, maka apabila ditimpa masalah dan kesulitan sangat gampang berkeluh kesah kemudian kikir mendera dirinya. Sifat kikir atau bakhil dipertegas dalam QS. Al-Israa ayat 100, " ...dan adalah manusia itu sangat kikir.". Rasulullah SAW mengajarkan agar kita selalu berdoa,  "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir."

Kedua, manusia adalah makhluk yang lemah.  Sebagaimana Al-Quran Surat Ar-Rum ayat 55  menyatakan "Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah". Di dalam ayat tersebut, Allah SWT mendeskripsikan dua kelemahan manusia, yaitu lemah secara fisik dan lemah tatkala melawan hawa nafsu.

Kemudian, Syekh Nawawi Al-Bantany, dalam tafsirnya menyoroti kata "lemah" yang tertulis di Quran Surat An-Nisa ayat 28 "Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah", adalah lemah dalam melawan hawa nafsu.

Ketiga, manusia mempunyai sifat zalim dan bodoh. QS. Al-Ahzab ayat 72 menyebutkan "... sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh." Manusia adalah makhluk yang gemar melakukan kerusakan di muka bumi karena sifat zalim dan bodoh. Lingkungan alam di rusak dengan mengotori bumi bahkan manusia suka berselisih, bertengkar terlebih saling menumpahkan darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun