Mohon tunggu...
Juhdah Nafilah
Juhdah Nafilah Mohon Tunggu... Jurnalis - hamba Allah

jadilah manusia dengan hidup penuh manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manusia Beradab dalam Islam

25 Juni 2019   06:02 Diperbarui: 25 Juni 2019   06:39 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Manusia yang Beradab dalam Islam

Dalam kitab akhlak lilbanat dikatakan, " Ketahuilah wahai perempuan, orang yang beradab dan tidak beradab dapat diketahui dari geraknya dan dari diamnya. Maka lazim diketahui untuk semuanya untuk memenuhi aturan dalam adab duduk." Dari cara duduk seseorang, kita dapat mengetahui bagaimana sikap manusia yang beradab dalam Islam.

Perbaguslah duduk dengan cara yang baik, yaitu :

  • Duduklah dengan tegak dan tenang
  • Yaitu tidak membengkokkan kaki dan badanmu
  • Saat sedang bersama dalam majelis, tidak meluruskan kaki.
  • Tidak memainkan jari, yaitu membunyikan dan mengaitkan antara satu jari dengan jari yang lain.
  • Tidak memotong kuku saat sedang dalam keramaian (dalam majelis misalnya)
  • Apabila kita duduk di kursi, maka jangan meletakkan kaki di atas kaki, dan jangan menggerakkannya.

Banyak yang sering melakukan hal ini, apabila kita telah mengetahui bahwa adab duduk dalam Islam bahwasanya, duduk seperti itu dengan kaki di atas kaki maka itu tidak beradab dalam Islam.

  • Apabila memanggil seseorang, maka janganlah menunjuk orang dengan jari atau kepala kita. Akan tetapi, panggilah dengan suara yang lembut dan pantas, agar tidak mengganggu orang yang lain.
  • Saat sedang duduk bersama-sama, jangan bergurau dengan candaan yang tidak pantas atau tertawa yang tidak ada sebabnya.

Nabi Muhammad SAW bersabda : "Majelis ilmu adalah amanah, dan janganlah engkau berkata dusta agar orang-orang tertawa." Dalam hadist lainnya : "Celakalah bagi orang yang berbicara dengan dusta agar suatu kaum tertawa, maka celakalah, celakalah, celakalah."

  • Dalam keadaan majelis
  • Apabila dalam suatu majelis dalam keadaan berbahagia, maka kita juga harus berbahagia.
  • Dan apabila dalam suatu majelis dalam keadaan sedih, maka kita tidak boleh tertawa.
  • Melapangkan majelis untuk orang-orang yang lainnya. Seperti dalam Q.S Al-mujadalah :11
  • Tersenyum kepada teman dudukmu, mendengarkannya, dan tidak mengganggunya.
  • Menghormati siapapun yang hadir, baik orang tuamu dan orang-orang yang lebih tua darimu maka berdirilah. Sebagai tanda penghormatan untuk mereka. Kemudian, dahulukanlah mereka dan mundurlah sedikit. Nabi Muhammad SAW bersabda : Nabi memerintahkan kepada kaum Anshar " Berdirilah kamu untuk menyambut pemimpinmu, yaitu sa'ad bin mu'az r.a ."
  • Kemudian dalam majelis, ada orang tua datang ingin menemui Rasul, orang tua tersebut datang dengan agak lambat karena tidak ada yang beri ruang untuknya. Maka, Rasul bersabda : " Tidak termasuk dari golonganku yang tidak berlapang dan tidak menghormati orang yang lebih tua."
  • Beri salam dan bersalaman ketika kita baru memasuki sebuah majelis. Dengan diawali dari yang paling kanan. Begitu pula apabila kita saat kita akan keluar.

  • Tidak memerintahkan salah seorang berdiri dari tempat duduknya.

Karena itu adalah haram. Seperti yang dijelaskan dalam hadist Rasul : " Janganlah engkau menyuruh seorang berdiri dari tempat duduknya, kemudian kita menduduki tempatnya. Akan tetapi berilah keluasan dan kosongkan. Dan ketika seseorang berdiri dari tempat duduknya dan engkau menempatinya, kemudian ia datang kembali. Maka orang yang menempati duduk paling awal kita tidak boleh menahannya. Karena ia datang lebih awal."

Maka, demikianlah sikap manusia yang beradab dalam Islam. Mereka memahami betul bahwa setiap gerak gerik mereka didepan umum dan sendiripun dilihat oleh Allah. Dan mereka harus mengetahui bagaimana pantasnya mereka melakukannya, contoh sederhananya adalah dalam duduknya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun