Sebuah inisiatif yang menginspirasi telah dilakukan oleh sejumlah Mahasiswa Muhammadiyah Malang (UMM) dalam upaya meningkatkan akses literasi di masyarakat. Kali ini, fokus kegiatan pengabdian mahasiswa untuk masyarakat (PMM) difokuskan pada kegiatan fasion show menggunakan kostum barang bekas daur ulang sampah yang disulap menjadi baju yang layak pakai di Sekolah Pesisi Juang, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini merupakan bentuk pengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)Â
Kesadaran akan maraknya sampah di lingkungan Sekolah Pesisi Juang mendorong para mahasiswa Muhammadiyah Malang untuk membuat program kerja yang berkaitan dengan pemanfaatan barang tidak terpakai di lingkungan sekitar yang dibuat oleh kreativitas murid Sekolah Pesisi Juang. Dibimbing oleh dosen yang berpengalaman, Jamroji S.Sos, M.Comms, Kelompok 31 Gelombang 2 dengan anggota 5 orang, yaitu Juan Farits Alhamid, Muhammad Adi Reksa, Naufal Fahmi, Andreas Pradana Saputra, dan Megiantara Adya Nugraha, menyusun rencana untuk memberikan edukasi cara pemanfaatan barang yang sudah tidak terpakai.
Tingkat kesadaran tentang masalah sampah di lingkungan Sekolah Pesisi Juang telah memicu mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang untuk merancang sebuah program yang bertujuan untuk mengubah barang-barang tidak terpakai menjadi hal yang bermanfaat.Â
Dibimbing oleh Jamroji S.Sos, M.Comms, Â Kelompok PMM 31 Gelombang 2 dengan lima anggota yaitu Juan Farits Alhamid, Muhammad Adi Reksa, Naufal Fahmi, Andreas Pradana Saputra, dan Megiantara Adya Nugraha, berkolaborasi untuk memberikan edukasi tentang cara memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai.
Dalam diskusi kelompok PMM 31, kami menyoroti jumlah sampah yang melimpah di lingkungan sekolah. Hal ini menginspirasi kami untuk memanfaatkannya dengan membuat pakaian sederhana dari barang-barang tersebut, yang akan dipamerkan dalam sebuah acara fashion show di hadapan masyarakat Ampenan Bintaro. Kegiatan ini akan menjadi bagian dari acara penutupan serta perpisahan Program Mahasiswa Magang (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang.
Kolaborasi antara mahasiswa dan murid Sekolah Pesisi Juang menjadi kunci dalam mengumpulkan barang-barang seperti plastik, botol bekas, kardus, koran, dan lain-lain. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan persiapan acara nonton film bersama masyarakat pada malam hari. Acara ini digelar pada area Kuburan cina di lingkungan bintaro jaya Kec Ampenan. Kuburan ini merupakan salah satu area serba guna yang digunakan oleh masyarakat setempat dan anak-anak bermain di sore hari.Â
Acara pentas sekaligus perpisahan kami terlaksana dengan baik dan mendapat suport dari pihak Sekolah maupun dari pihak Masyarakat. Acara penutupan dapat di selenggarakan sesuai dengan harapan kami, para murid Sekolah Pesisi Juang menggunakan kostum serta pakaian hasil kreatifitas mereka.Â
Tentu masyarakat sekaligus orang tua dari para murid sangat senang dan tersenyum lepas. Terbesit dalam fikiran, kami para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang kelompok (PMM) 31, sangat senang, bangga, sekaligus terharu karena kami mendapatkan pengalaman yang berharga, pengalaman yang mungkin hanya datang 1 kali seumur hidup kami. Para murid Sekolah Pesisi Juang sangat bergembira dan sangat bahagia pada saat malamJauhari Tantowi, pendiri Sekolah Pesisi Juang, menyambut baik kegiatan ini dan menjunjung tinggi gerakan kolektif.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H"Jika aku laut, maka aku adalah ibu yang tak pernah angkuh, pada anak-anak ku" Ujarnya dalam statmen wawancara.