Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mudik Dilarang, Rakyat Merana?

23 April 2021   22:29 Diperbarui: 23 April 2021   23:16 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sindonews.com

Pemerintah sudah mengumumkan bahwa tanggal 6 Mei sampai 17 Mei masyarakat dilarang untuk mudik Lebaran atau IdulFitri. Dari larangan ini, banyak masyarakat memutuskan mudik terlebih dahulu sebelum larangan mudik berlaku.

Akibat adanya larangan mudik ini, banyak masyarakat yang kecewa dengan larangan tersebut dan ada juga yang tidak. Namun rakyat yang kecewa dikarenakan tahun lalu mudik juga dilarang dan tahun ini dilarang juga.

Oleh sebab itu, rakyat sebenarnya merana akibat larangan mudik tersebut. Namun demikian, apa mau dikata, pandemi Covid-19 telah menghancurkan sendi-sendi kehidupan kita.

Perekonomian terpuruk, pendidikan terpuruk dan bidang-bidang kehidupan lainnya pun ikut terpuruk. Sampai kita sekarang pun dilarang mudik.

Tapi kita akui bahwa semua itu demi kepentingan banyak orang. Kesehatan masyarakat memang yang utama. Pemberian vaksin Covid-19 pun harusnya semakin gencar dilakukan. Karena itulah yang menjadi alat untuk kita bebas dari pandemi Covid-19 ini.

Tidak ada kata lain, vaksin Covid-19 dan protokol kesehatan harus terus dilakukan. Masyarakat yang merana pun akibat tidak dapat mudik penting juga disosialisasikan terus menerus pentingnya untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Meski sudah divaksin tetap saja protokol kesehatan yang utama untuk dilakukan. Kita pasti bisa mematuhi segala aturan yang ada. Jika kita diluar rumah juga tetap saja protokol kesehatan menjadi yang utama.

Semoga saja beberapa bulan kedepan pandemi Covid-19 terus berkurang dan kita bisa dapat beraktivitas normal seperti biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun