Kosmas Balembang, juru parkir di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan adalah orang yang menghadang pelaku bom bunuh diri di Makassar. Kosmas melarang secara spontan kendaraan roda dua yang ditumpangi pelaku bom bunuh diri masuk ke gereja.
Apa yang dilakukan Kosmas patut kita apresiasi dan kita berikan penghargaan. Sebabnya, beliau berhasil melarang masuknya dua oknum teroris kedalam halaman gereja.
Tanpa takut, Kosmas melarang sepeda motor sehingga dia ikut terluka. Andai tidak ada Kosmas tentu si pelaku akan masuk ke halaman gereja bahkan ke ruangan gereja.
Buat Kosmas pun kita haturkan doa setulus hati agar beliau segera sembuh dari luka bakar akibat ledakan bom. Tidak ada kata lain, bahwa Kosmas sudah berjasa dalam kejadian tersebut.
Biaya pengobatan memang harus menjadi tanggungjawab pemerintah kita. Sosok Kosmas pun bisa jadi panutan bagi kita untuk lebih berani dalam menyuarakan sebuah kebenaran dan kebaikan.
Keberanian Kosmas patut diapresiasi tinggi juga karena mampu menjadi sosok penghadang bagi kejahatan kemanusiaan seperti aksi teror bom.
Keberanian itu dapat kita bawa pada diri sendiri agar kedepannya kita lebih berani dan siap untuk menyuarakan kebenaran, kebaikan dan setiap kritik kepada pemerintah.
Terutama melawan aksi teror bom harus semakin kita gaungkan tanpa ada rasa takut. Melawan aksi teror tidak bisa sendirian. Kita harus bersama-sama untuk menghentikan gerak-gerik teroris yang mengancam keselamatan dan keamanan kita.
Setiap orang yang terafiliasi dengan jaringan dalam dan luar negeri harus segera diusut dan ditangkap. Harapannya tidak ada lagi orang yang terancam nyawanya dan sebaiknya kita semakin menyemarakkan semangat toleransi dan nilai-nilai agama yang utuh dan benar dalam masyarakat serta diri kita.
Semoga saja tidak ada lagi serangan teror bom di rumah ibadah dan tidak ada lagi korban luka seperti Kosmas.