Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Mr. Crack Bapak Demokrasi yang Jenius

12 September 2019   18:42 Diperbarui: 12 September 2019   18:56 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com

Sosok almarhum Presiden ketiga Republik Indonesia atau BJ Habibie tak akan pernah hilang ditelan oleh zaman. Julukan Mr. Crack yang disematkan bagi almarhum Habibie oleh para ahli aeronautika, aerospace, industri pesawat adalah bentuk penghormatan atas temuannya yang dapat menghitung keretakan (crack propagation on random) sampai ke atom, penyebab keretakan di badan, terutama sayap pesawat.

Teori itu muncul dari tantangan Departemen Pertahanan Jerman untuk mencari tahu penyebab kejatuhan sejumlah pesawat, mulai dari Fokker 28 sampai Starfighter F-104 G. Waktu itu alamarhum bekerja di perusahaan penerbangan Hamburger Jerman.

Dari julukan tersebut dan banyak penghargaan yang almarhum raih memberikan pemahaman bagi kita bahwa almarhum begitu jenius. 

Jujur, saya sendiri waktu beliau berhasil membuat pesawat hasil tangan sendiri tidak mengenal sosok BJ Habibie karena waktu itu usia saya juga masih sekitar 6-7 tahun. Saya tahu dari orangtua bahwa almarhum teryata sosok yang jenius. Mungkin hanya almarhum yang dikenal sosok yang jenius.

Sekarang, siapa lagi jenius di negeri ini?. Apakah akan ada yang bisa membuat pesawat lagi seperti apa yang dilakukan almarhum?. Ini pertanyaan yang sulit dijawab.

Kita bangsa Indonesia hanya mampu mengenang almarhum saja dan mendengar wejangannya selama ini. Kita harus melaksanakan wejangan itu agar bisa maju kedepannya. Sosok almarhum tak akan tergantikan. Kita bangsa Indonesia sangat kehilangan sosoknya. Kita harus melaksanakan keinginan beliau terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Kita jangan cengeng, banyak berdiskusi tapi terjunkan diri ke proses nilai tambah.

Ayo bangsa Indonesia kita  dengarkan wejangan almarhum itu. Kita kenang dan buat aksi nyata. Kita harus bergerak agar tidak tertinggal dari negara lain. Mari kita bangun kecerdasan dengan cinta agar kecerdasan tidak berbahaya.

Lihat cinta almarhum Habibie terhadap istrinya Ibu Ainun. Begitu juga dengan kita saling mencintai keluarga, sesama dan ilmu pengetahuan. Pada intinya, kita laksanakan wejangan almarhum karena sudah tiada. Kita tak bisa lagi berdiskusi dengan sosok yang jenius. Maka, ayo kita bergerak maju, jangan mau terpuruk. Selamat jalan Pak BJ Habibie/ Mr. Crack. Sosokmu akan dikenang dalam sanubari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun