Kita ketahui bahwa sekarang ini pemberitaan yang hangat diperbincangkan adalah mengenai polusi udara yang terjadi di DKI Jakarta. Situs Airvisual menyebut Jakarta menempati peringkat teratas dengan kondisi udara tidak sehat, dengan Air Quality Index (AQI) di angka 160 alias tidak sehat.
Dengan demikian, Presiden Jokowi menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memperbanyak moda transportasi umum berupa bus listrik guna mengurangi polusi udara di Ibukota (cnnindonesia.com, 1/8/2019).
Apa yang disampaikan presiden Jokowi tersebut adalah solusi yang cemerlang. Polusi udara sering disebabkan karena asap kendaraan maupun pembakaran hutan. Sebab itulah, dengan menyampaikan memperbanyak kendaraan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik adalah salah satu cara mengurangi polusi dari asap kendaraan. Kita ketahui bahwa di Jakarta penduduk sudah sangat padat. Belum lagi, banyaknya kendaraan yang mengeluarkan  asap, sehingga polusi udara akan semakin meluas.
Cara yang baik untuk mengurangi polusi udara bukan dengan membuat hujan buatan, karena itu bersifat sementara. Akan tetapi, mengajak masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum yang ramah lingkungan, seperti MRT, LRT, Commuter Line, Busway dan lainnya. Itu adalah salah satu cara yang pas mengurangi polusi di Jakarta. Selanjutnya, dapat diciptakan inovasi baru yaitu kendaraan listrik, motor dan mobil listrik.
Semoga Gubernur DKI Jakarta menerima saran tersebut dan segera secepat mungkin merealisasikannya agar polusi dapat teratasi. Agar udara  yang masuk ke paru-paru tidak menyebabkan penyakit yang dapat membahayakan masyarakat. Segala masukan dan kritikan harus diterima dengan lapang dada dan dijadikan itu sebagai bantuan untuk menjadi lebih baik.
Terimakasih pula kepada Pak Jokowi yang masih mau memperhatikan Jakarta yang memang menjadi otoritas dari Anies Baswedan. Untuk kebaikan bersama mengapa tidak? Semoga pula saran itu agar membuat Pak Anies lebih cepat mengatasi setiap masalah yang terjadi di Jakarta.
Â
